Find Us On Social Media :

Meski Proteinnya Tinggi, Ada Bahaya Mengancam Dari Keong Sawah. Jangan Sampai Anda Salah Mengolahnya!

By Ade Sulaeman, Selasa, 5 Desember 2017 | 15:00 WIB

Keong sawah

Intisari-Online.com - Keong Sawah, biasa disebut tutut atau kraca, sudah terkenal dengan kandungan proteinnya yang tinggi.

Keong sawah (Pila ampullacea) adalah sejenis siput air tawar dan mudah dijumpai di sawah, parit, serta danau.

Jangan sampai Anda salah antara keong emas dengan keong sawah karena keong emas, karena keong emas mengandung racum yang bisa membahayakan Anda.

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Keong emas memiliki cangkang berwarna lurik kuning kecoklatan, sementara cangkang keong sawah berwarna hijau pekat hingga hitam.

Saat musim tanam padi, banyak keong sawah bisa ditemukan karena mereka gemar menyantap tanaman padi muda.

Menurut penelitian dari Positive Deviance Resource Centre, dalam 100gram keong sawah mengandung sejumlah kandungan gizi, yaitu :

12% protein, 217mg kalsium, 81 gram air dengan jumlah kolesterol rendah.

(Baca juga: Keong Mungkin Hanya Memiliki Dua Sel Otak Tapi Ia Jago dalam Pengambilan Keputusan)

Kandungan vitamin pada keong sawah cukup tinggi didominasi vitamin A, E, Niacin, dan folat.

Selain itu, keong sawah juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia.