Find Us On Social Media :

Tak Punya Ongkos, Jenazah Terpaksa Dibawa Pulang Dengan Digotong Satu Hari

By Yoyok Prima Maulana, Senin, 4 Desember 2017 | 07:00 WIB

Warga Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menggotong jenazah saudara mereka, Mesak Wungko

Intisari-online.com - Puluhan warga Desa Onondowa, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, terpaksa bahu membahu menggotong jenazah keluarga sejauh 36 kilometer.

Mereka menggotong jenazah Mesak Wungko dari wilayah Bada, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menyusuri hutan belantara yang masih 'perawan' ke Onondowa.

Mesak menderita gagal ginjal dan menghembuskan nafas terakhir di RSUD Sawerigading, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat (1/12/2017).

BACA JUGA:

BACA JUGA: 

Keluarga korban, Frans Aris Paelo menyebutkan bahwa mereka terpaksa menggotong mayat karena tidak mampu mencarter pesawat.

"Ceritanya begini, pada hari Jumat mayat Mesak ingin kita bawa ke Onondowa menggunakan pesawat. Tapi tarifnya terlalu mahal Rp50 juta," ujar Frans kepada TribunLutra.com, Minggu (3/12/2017).

Karena tidak mampu membayar sewa carter pesawat perintis, mereka sepakat membawa mayat Mesak ke wilayah Bada menggunakan ambulans.

"Akses dari Bada ke Onondowa baru berupa jalan setapak yang hanya bisa dilalui motor modifikasi, makanya kami gotong selama sehari," katanya.

Rampi berjarak 86 kilometer dari Masamba, ibu kota Luwu Utara dan merupakan salah satu kecamatan terpencil.

BACA JUGA: 

BACA JUGA: