Find Us On Social Media :

‘Diaborsi’ 15 Tahun Lalu, Janin Ini Ternyata Masih Bersemayam di Rahim Ibunya, Akibatnya Fatal

By Ade Sulaeman, Jumat, 1 Desember 2017 | 14:00 WIB

Kondisi ini disebut dengan Lithopedion dari bahasa Yunani yang berarti ‘bayi membatu’.

(Baca juga: Setelah 4 Tahun, CIA Berhasil Bujuk Agen Ini Agar Berkhianat pada Negaranya Gara-gara Pil Aborsi)

Dilansir dari situs Mail Online, wanita itu pun menjalani operasi selama 2 jam untuk mengeluarkan ‘bayi membatu’ dari dalam perutnya, pada Kamis (23/11) lalu.

“Ini mengejutkan bagi semua orang yang hadir di ruang operasi. Setelah perutnya dibedah ternyata ada sebuah ‘bayi membatu’ yang telah tumbuh. Meskipun demikian, rahim, indung telur, dan tuba falopinya normal,” jelas Dr. Nilesh Junankar.

Ia menambahkan, pasien wanita itu telah berhenti menstruasi sejak 5 tahun lalu dan tidak dalam usia melahirkan anak.

Sejak tidak dilakukan sonografi, sang wanita maupun dokter tidak menyangka bayinya masih ada di dalam perut.

Masih menurut Dr. Junankar, kemungkinan terjadinya kehamilan dalam perut adalah 1 berbanding 11.000 kehamilan.

Hanya sekitar 1,5 hingga 1,8 persen saja kehamilan di perut yang berkembang menjadi Lithopedia.

“Kami telah mengeluarkan bayi membatu dari tubuh wanita itu dan ususnya sepanjang 1,2 m juga ikut dibuang,” kata Dr. Nilesh Junankar.

Wanita itu pun berterima kasih kepada dokter dan rumah sakit yang telah membebaskan dirinya dari rasa sakit bertahun-tahun.