Find Us On Social Media :

Ingin Proses Melahirkan Lancar, Begini Cara Mengatur Napas supaya Kuat Mengejan saat Melahirkan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 26 November 2017 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com Salah satu hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan proses persalahan lancar adalah pintar mengatur napas.

Bagaimanapun juga, bernapas dengan benar saat persalinan haruslah teratur dan tidak boleh serabutan karena hanya akan mengganggu proses mengejan.

Oleh karena itu, penting bagi seorang calon ibu mengetahui bagaimana cara bernapas yang benar guna melancarkan proses persalinan.

Saat proses persalinan, biasanya dokter akan memandu si calon ibu untuk dapat mengatur napas dengan benar.

Selain supaya kuat saat mengejan, bernapas dengan benar saat persalinan juga dapat mengurangi rasa sakit.

(Baca juga: Ibu Ini Membagikan Perjuangannya untuk Bisa Berhubungan Seks Lagi Setelah Sebuah Persalinan Merusak Vaginanya)

(Baca juga: Viral, Foto-foto Perawat saat Bantu Persalinan Ini Bikin Ibu-ibu Terharu. Mungkin Anda Juga)

Nah, berikut ini adalah cara bernapas yang benar saat melahirkan:

Pertama, setelah terjadi kontraksi, tariklah napas dalam-dalam secara perlahan menggunakan hidung.

Kemudian hembuskan napas melalui mulut yang panjang namun stabil. Saat menghembuskan napas, buatlah oto-otot wajah menjadi rileks.

Kedua, saat di puncak kontraksi bernapaslah secara santai dan juga nyaman.

Ketiga, mintalah kepada pasangan untuk terus mengingatkan Anda agar memperlambat napas.

Keempat, menjaga posisi bahu selalu berada ke bawah agar tetap rileks.

Buatlah dada dan perut rileks, sehingga saat Ibu menarik napas keduanya akan mengembung dan dapat mengeluarkan napas kembali dengan normal.

Kelima, jangan dengan tergesa-gesa dan panik.

Bernapas dengan tergesa-gesa dapat membuat Anda mudah lelah sehingga dapat mengurangi banyak oksigen yang menyebabkan terjadi hiperventilasi.

Keenam, jangan terburu-buru saat bernapas karena akan menghasilkan karbon dioksida yang terlalu banyak.

Ini juga akan membuat Anda mengalami sakit kepala atau pusing serta akan mengalami kesemutan pada jari tangan dan jari kaki dan bahkan pada wajah.

Ketujuh, jangan menahan napas, karena akan membuat Anda mengalami kelelahan, serta dapat menghalangi Anda, juga bayi Anda, mendapatkan oksigen.

Kedelapan, ingatkan suami agar memberi tahu Anda saat kontraksi telah berakhir, supaya Anda bisa mengambil napas cukup dalam serta rileks dan akhiri dengan mendesah.

Hal, oleh beberapa ahli, dipercaya dapat membuat Anda si calon ibu lebih nyaman.

(Sumber asli: Nakita.gri.id)