Advertorial
Intisari-Online.com -Bagi ibu hamil, persalinan sesar adalah opsi terakhir. Bagaimanapun juga, persalinan cara ini lebih berisiko dibanding dengan persalinan normal.
Nah, sebab itu, pakar kesehatan kini menyarankan ibu hamil—berikut pasangannya—memilih metode persailinan water birth alias persalinan dalam air.
Dengan metode ini, persalinan dianggap lebih santai, nyaman, dan tidak rumit.
“Ini (water birth) lebih baik dari pada operasi sesar; operasi sesar melibatkan banyak kompleksitas; setelah semua proses pembedahan untuk melahirkan bayi,” ujar Kavitha Gautham, pendiri Bloom Fertility and Healtcare, Chennai, India.
Yang membuat persalinan model ini lebih baik, tambah Kavitha, adalah proses alami yang lengkap, yang sangat berharga bagi pasangan untuk melewati waktu persalinan dan menyaksikan kelahiran bayi bersama-sama.
(Baca juga:Inilah Kenapa Setiap Ibu yang Melahirkan Secara Sesar Pantas Diberi Gelar Pahlawan)
“Persalinan di dalam air membantu pasien mengatasi nyeri persalinan. Ini berakibat pada penggunaan analgesia epidural yang lebih sedikit untuk menghilangkan rasa sakit serta membantu ibu dalam menenangkan dan meredakan kecemasan,” tutur Sushma P. Sinha, Konsultan Senior-Dokter Ahli Obstetri, Ginekologi dan Ahli IVF di Indraprastha Apollo.
Water birth adalah proses normal untuk melahirkan bayi, di mana pasien akan duduk di kolam kelahiran yang dapat dipasang secara permanen atau portabel.
Banyak pasien bahkan memilih kolam portabel.
Menurut para ahli kesehatan, persalinan dalam air mampu menenangkan pasien dan memberi perasaan menenangkan yang mengurangi rasa sakit, oleh karena itu mempermudah persalinan pasien.
Apakah persalinan dalam air cocok untuk Ibu?
“Daya apung meningkatkan sirkulasi darah sehingga menghasilkan oksigenasi otot uterus lebih baik, lebih banyak oksigen untuk bayi,” kata Anuradha Kapur, Direktur dan Kepala Unit - Institute of Obs and Gynae, Rumah Sakit Khusus Super Smart Max.
Sushma menyarankan agar kelahiran dalam air membantu pasien melenturkan tubuhnya dengan cara yang lebih baik.
Metode ini juga membantu ibu hamil dalam mengubah posisi dengan mudah di dalam air hangat.
Bisakah setiap perempuan melahirkan dengan metode ini?
Sushma menyarankan persalinan dalam air ini bisa dilakukan ibu dengan usia kehamilan lebih dari 37 minggu tanpa komplikasi, lalu posisi kepala janin sedang turun, dan pasien yang mampu melakukan persalinan spontan tanpa tanda-tanda kesusahan pada bayi.
Bukan berarti mudah dan tanpa persiapan, namun metode persalinan dalam air ini perlu mendapat perhatian penuh dari para ibu hamil untuk bisa memahami keseluruhan proses dan harus siap secara mental.
Menurut Reenu Jain, Konsultan-Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Jaypee, menunjukkan, kelahiran dalam air tidak dapat dilakukan pada wanita yang mengandung bayi kembar atau bayi sungsang.
Mereka yang sebelumnya mengalami persalinan sesar dan memiliki perpecahan membran yang berkepanjangan serta komplikasi juga tidak disarankan melakukan metode ini.
Menurut ahli kesehatan, langkah dasar dan terpenting yang harus diperiksa adalah suhu air.
“Suhu air harus dipantau dengan hati-hati dan dijaga pada suhu 37 derajat Celcius. Kedua, persalinan harus dilakukan sebelum ibu memasuki air dan harus selalu diawasi oleh seorang dokter kandungan,” jelas Reenu.
Bukti menunjukkan bahwa air bisa digunakan untuk mendengar jantung janin bayi.
Dan saat bayi lahir, ibu harus bisa mengulurkan tangan dan mengangkat bayi dengan lembut sampai ke permukaan air.
Meskipun ahli kesehatan merekomendasikan bahwa kelahiran dalam air cukup aman dan tidak menimbulkan efek samping, masih ada beberapa risiko yang terkait dengan bayi yang baru lahir.
“Masih ada kemungkinan bayi tenggelam jika terjebak dan mungkin ibu tidak bisa membawa bayi keluar pada waktu yang tepat. Infeksi yang ditularkan melalui air dan pecahnya perdarahan adalah beberapa masalah lain yang mungkin terjadi, namun ini terjadi pada kasus yang sangat jarang terjadi, “ ungkap Kavitha.
(Artikel ini sebelumnya tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Kelebihan Persalinan Water Birth Dibandingkan Operasi Sesar yang Penting Ibu Tahu!")