Find Us On Social Media :

Kakek 64 Tahun Asal Banjarnegara Ini Buktikan Bertani Kentang Bisa Datangkan Omzet Ratusan Juta Rupiah

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 26 November 2017 | 17:30 WIB

Namun masalah itu justru membuatnya semakin berinovasi dalam bertani. Berbagai cara dicoba, hingga akhirnya ia mempraktikkan masukan dari pakar pertanian yang melakukan penelitian di kebunnya.

Berkat saran dari pakar, hasil produknya justru meningkat pesat.

Ia tak ragu bercerita bahwa menjadi petani perlu terus belajar, agar lebih berpengalaman.

“Biaya proses kentang satu hektar ini sekitar Rp 90 juta. Tapi panennya itu kalau dijual Rp 170 juta dalam waktu empat bulan. Kalau satu tahun tinggal dikalikan sendiri, karena kentang ini tidak kenal musim,” kata dia.

(Baca juga: Michael Wittmann, Anak Petani Kebanggan Hitler yang Jadi Komandan Tank Paling Berhasil dalam Sejarah)

(Baca juga: Sangar! Umur 14 Tahun Semaun Sudah Anggota Sarekat Islam dan Memimpin Pemogokan Petani)

Dioleh jadi keripik kentang

Setelah sukses bertani, Mu’tamir tak berhenti. Berbekal coba-coba, dia dan istrinya Ety Subekti berwirausaha keripik kentang.

Hasil panen kentang kebunnya tidak langsung dijual, melainkan diolah hingga menjadi keripik kentang.

Saat awal berusaha, ia juga sempat membuat keripik kentang dengan kadar minyak yang masih tinggi. Namun lambat laun, melalui saran pakar, kadar minyak berhasil di dalam keripik berkurang secara drastis.

Kentang pun diolah hingga digoreng sendiri di dapur rumahnya. Pengemasan produk juga dilakukan di rumahnya. Lambat laun, usahanya membesar hingga mampu mempekerjakan warga sekitar.