Find Us On Social Media :

Di Indonesia Penelitiannya Selalu Ditolak, oleh Google Siswa Asal Yogya Ini Malah Diundang

By Ade Sulaeman, Kamis, 23 November 2017 | 18:30 WIB

Sejak kelas 1 SMA, Farrel melakukan penelitian lebih serius tentang data compression. Setelah kurang lebih satu setengah tahun, remaja kelahiran Yogyakarta, 1 Januari 2000, ini berhasil menciptakan penelitian yang diberi judul "Data Compression Using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data".

(Baca juga: Unik, di Sekolah Ini Ada 300 Siswa yang Bisa Menulis Dengan Kedua Tangannya)

Hasil penelitiannya itu lalu diajukan ke ajang kompetisi di Indonesia baik regional maupun nasional.

Sebab, menurutnya, belum ada orang Indonesia yang meneliti secara khusus mengenai data compression, padahal dampak positifnya begitu besar.

Namun, upayanya itu tidak membuahkan hasil. Diajukan sejak tahun 2016, proposal penelitian milik Farrel selalu ditolak. "Ya, kalau dihitung sampai 11 kali tidak diterima," katanya.

Penolakan itu tidak membuat Farrel berkecil hati. Justru hal itu malah membuat semangat remaja berkacamata itu kian membara.

Dia terus berusaha menyempurnakan penelitiannya baik dari sisi teori hingga penulisannya. Sebab, remaja kelahiran Yogyakarta ini yakin suatu saat penelitiannya akan diterima.

"(Saya) tidak menyalahkan panitia, tetapi diri saya sendiri dan mengevaluasi. Mungkin cara saya menyampaikannya kurang tepat sehingga mereka sulit memahami, jadi terus disempurnakan sampai-sampai membuat delapan versi," ujarnya.

(Baca juga: Di Sekolah Ini, Siswa Tak Hanya Dibekali Pendidikan Formal, Tapi juga Olahraga Berkuda. Untuk Apa?)

Pantang menyerah