Advertorial

Penelitian: Semakin Lebar Menguap, Semakin Cerdaslah Anda

Moh Habib Asyhad

Editor

Menurut penelitian, hewan dengan otak yang lebih besar menguap lebih lama. Jadi, lebih lama mereka menguap, lebih cerdaslah hewan itu.
Menurut penelitian, hewan dengan otak yang lebih besar menguap lebih lama. Jadi, lebih lama mereka menguap, lebih cerdaslah hewan itu.

Intisari-Online.com -Kita sering kali diberitahu untuk tidak menguap.

Namun, menurut sebuah penelitian tahun 2016 lalu, hewan dengan otak yang lebih besar menguap lebih lama. Jadi, lebih lama mereka menguap, lebih cerdaslah hewan itu.

(Baca juga:Studi Ini Mengatakan Laki-laki Lebih Jarang Menguap)

Peneliti dari State University New York di AS melihat video dari 29 mamalia menguap untuk menghitung rata-rata lama mereka menguap.

Hewan-hewan yang memiliki otak berat sudah didokumentasikan dalam penelitian sebelumnya.

Ketika para peneliti melihat angka-angka itu, mereka menyadari bahwa otak berat dan jumlah neuron di lapisan luar otak yang disebut korteks terus dapat memprediksi panjang menguap.

Misalnya, gorila, kuda, singa laut, dan gajah Afrika, mungkin memiliki ukuran badan besar, tetapi mereka menguap lebih pendek daripada manusia karena ukuran otak mereka lebih kecil dibandingkan dengan kita.

Temuan itu juga menyebutkan bahwa lebar menguap tidak berkorelasi dengan ukuran tubuh, tetapi dengan ukuran otak, demikian dilaporkan Tek Times.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Andrew Gallup, dari State University of New York juga menemukan bahwa hewan dengan otak yang lebih besar, lebih bervariasi dengan lama menguap mereka.

(Baca juga:Hasil Penelitian: Anak Kelahiran Bulan September Lebih Cerdas!)

Menurut Liz Cirulli Rogers, dari Duke University School of Medicine, mungkin hewan yang lebih cerdas memiliki berbagai jenis menguap dalam menanggapi rangsangan yang berbeda, sedangkan yang kurang cerdas memiliki satu jenis menguap.

“Kami menunjukkan bahwa baik rata-rata dan varians dalam durasi menguap adalah prediktor kuat dari berat otak mamalia dan nomor neuron kortikal,” tambah Gallup.

Artikel Terkait