Find Us On Social Media :

Soeharto, Orang yang Paling Diuntungkan dengan Dibentuknya KOSTRAD

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 22 November 2017 | 06:00 WIB

Soeharto saat itu berpangkat Letkol. Pasukannya antara lain terlibat dalam pertempuran besar yag berlangsung di kawasan Banyubiru, Ambarawa (Palagan Ambarawa), dan serbuan dadakan ke kota Yogyakarta yang kemudian menjadi sangat terkenal, Serangan Umum 1 Maret 1949 atau Enam Jam Di Yogya.

Pascakemerdekaan, Soeharto tetap memiliki peran yang penting dalam lingkup militer (TNI).

Tugas dan jabatan yang mempunyai nilai fenomenal atau bersejarah adalah ketika menjabat sebagai Paglima Mandala untuk membebaskan Irian Barat dan sekaligus penumpasan Gerakan 30 September (Gestapu), pada dekade yang sama, Soeharto juga menjabat sebagai Pangkostrad.

Irian Barat kembali ke pangkuan RI pada 1 Mei 1963 dan Gestapu berhasil diredam pada Oktober 1965.

Maret 1967, Soeharto dikukuhkan sebagai presiden ke-2 RI menggantikan Soekarno yang pada Juli 1966 dituntut mundur oleh mahasiswa dan masyarakat.

Sementara, Soeharto menjadi presiden RI dengan berbagai gejolak politik dan ekonomi yang turut mewarnai hingga 21 Mei 1998.

(Baca juga: Rahasia Tusuk Konde Bu Tien dan Kewibawaan Pak Harto)

(Baca juga: Cinta Semanis Tebu Pak Harto, Romansa Yang Menyentuh Kalbu)

Sebagai seorang militer yang telah kenyang berbagai pertempuran besar Soeharto pernah dianugrahi kehormatan tertinggi sebagai Jenderal Besar TNI.

Ia wafat pada 27 Januari 2008 dan dimakamkan dengan upacara kebesaran militer di Astana Giri Bangun, Solo, Jawa Tengah.