Penulis
Intisari-Online.com- Ketika fajar menyingsing, seorang lelaki tua berjalan-jalan di pinggir pantai sambil menikmati angin laut yang segar menerpa bibir pantai.
Di kejauhan dilihatnya seorang anak sedang memungut bintang laut dan melemparkannya kembali ke dalam air.
(Baca juga:Mengapa Kita Mudah Melupakan Nama Orang Meski Masih Mengingat Wajahnya?)
(Baca juga:Sudah Mengerahkan Seluruh Kekuatan, Namun Tak Kunjung Berhasil? Mungkin Anda Melupakan Hal ‘Sepele’ Ini)
Setelah mendekati anak itu, lelaki tua itu bertanya heran. "Mengapa engkau mengumpulkan dan melemparkan kembali bintang laut itu ke dalam air?"
"Karena bila dibiarkan hingga matahari pagi datang menyengat, bintang laut yang terdampar itu akan segera mati kekeringan," jawab si kecil itu.
"Tapi pantai ini luas dan berkilo-kilo meter panjangnya. Lagi pula ada jutaan bintang laut yang terdampar. Aku ragu apakah usahamu itu sungguh mempunyai arti yang besar." Sergah lelaki tua itu sambil jarinya yang mulai keriput menunjuk ke arah pantai pasir yang luas itu.
Anak itu lama memandang bintang laut yang ada di tangannya tanpa berkata sepatahpun. Lalu dengan perlahan ia melemparkannya ke arah laut agar selamat dan hidup.
"Saya yakin usahaku sungguh memiliki arti yang besar, sekurang-kurangnya bagi yang satu ini."
Pesan cerita ini, kita seringkali mendambakan untuk melakukan sesuatu yang besar, namun sering kita lupa bahwa yang besar itu tak jarang dimulai dengan sesuatu yang kecil.