Advertorial
Intisari-Online.com—Faktanya, manusia memang sangat baik dalam mengenali wajah yang pernah dilihatnya sebelumnya.
Tapi sayangnya, manusia agak sulit mengingat nama.
Hal ini terjadi karena otak manusia memang berproses untuk mengenali seseorang melalui bentuk wajahnya.
Hal ini dirasa lebih mudah ketimbang harus mengingat nama.
Dua psikolog, Lise Abrams dan Danielle Davis pada psychologytoday.com menyebutkan beberapa alasan mengapa kita cenderung melupakan nama orang lain, walaupun kita mengingat wajahnya:
- Nama orang itu selalu berubah-ubah dan berbeda
Kita bisa mengenali suatu benda karena ia memiliki satu nama.
Jika orang menyebutkan “apel” maka satu-satunya benda yang kita ingat adalah buah apel.
Sedangkan nama orang tidak begitu.
- Nama orang tidak memiliki sinonim
Tidak seperti benda yang memiliki sinomin, nama-nama orang biasanya tidak bisa dideskripsikan seperti itu.
Sehingga kita tidak bisa mencari ‘deskripsi lain’ dari nama orang.
- Nama mengandung berbagai huruf dan kata
Apalagi jika nama seseorang berkaitan dengan budaya, nama keluarga, agama, dll.
Sehingga sulit bagi kita untuk mengingatnya secara lengkap.
Belum lagi kesamaan nama dengan orang lain.
- Nama orang mengandung kata yang rendah frekuensi
Kita tidak menyebutkan berkali-kali dalam kehidupan kita.
Apalagi jika penyebutan nama itu sulit dilafalkan.
Sudah pasti kita mudah lupa.
Singkatnya, melupakan nama orang bukanlah seperti melupakan satu jenis kata tertentu saja.
Kita merasa tahu namanya, kita mengenal wajahnya.
Hanya saja ketika diminta mengungkapkan namanya, kita merasa sulit, karena kita tidak mengingatnya.
Dan kabar baiknya, hal ini adalah normal.
Jadi jangan merasa sedih karena tidak mampu mengingat nama orang.
Sebaliknya, jangan pula merasa kecil hati ketika orang lain tidak mengingat nama kita.
Sebab otak kita terdesain untuk mengingat wajah, bukan nama!