Find Us On Social Media :

Setelah Lalui Momen Desain yang ‘Pedih’, ‘Thong’ Kembali Jadi Celana Dalam Favorit Wanita

By Ade Sulaeman, Selasa, 21 November 2017 | 12:30 WIB

"Saya sampai tidak terpikir untuk menciptakan momen romantis bersamanya karena saat itu saya hanya terpikat pada thong."

"Saya ingin berteriak dari puncak gunung dan memberi tahu semua orang bahwa saya telah menemukan benda suci ini," ujar dia lagi.

Ironisnya, berkat peraturan penyensoran siaran televisi saat itu, video musik populernya tidak menyertakan gambar bagian belakang wanita yang hanya dilapisi pakaian dalam seksi ini.

Sementara Hanky Panky terus melesat, Sisqó masih membawakan lagunya saat tur dengan Dru hiil untuk menghibur para penggemarnya.

"Mereka melempar thong miliknya ke atas panggung. Dan saya harus memastikan untuk tidak akan terjatuh dari atas panggung," ujarnya.

Pada tahun 2004, halaman depan Wall Street Journal mengatakan bahwa thong adalah obsesi rahasia dari selebritas terkenal, seperti Cindy Crawford dan Julianne Moore.

Pakaian dalam keluaran Hanky Panky ini semakin populer dan meluas hingga menjelajah pameran di Madison Square Park.

"Para wanita yang belum pernah mencobanya pasti ingin segera memilikinya, dan para pria ingin membelinya untuk istri atau pacar mereka."

Demikian dikatakan Danny Koch, pemilik generasi keempat dari Upper West Side's Town Shop.

Danny Koch sukses menjual 20.000 thong dari Hanky Panky. Harga berkisar Rp 270.000- 527.800, sejak dia menerapkan proses penghitungan komputer pada tahun 1990an.

Terbukti, thong adalah produk celana dalam yang penggemarnya tak lekang oleh zaman.

Termasuk di antaranya, desainer bra berusia 93 tahun ini yang masih menyimpan pakaian dalam tersebut.