Find Us On Social Media :

Keberhasilan Bebaskan ‘Sandera’ dari KKB di Papua Tak Lepas dari ‘Perang Mulut’ saat Latihan

By Ade Sulaeman, Sabtu, 18 November 2017 | 14:30 WIB

Namun adegan peperangan itu berlangsung serius sejumlah personel Tontaipur tampak bertiarap lalu mengarahkan senapan serbu disusul bunyi, ‘’tam!..tam!..tam!..’’ dari mulutnya.

(Baca juga: Soal Kegigihan, Baiknya Kita Berkaca pada Pasukan Gunung Nazi Ini yang Terus Bertempur Walau Tertekan)

‘’Musuh kena! ...Sudah mati semua...!’’ teriak komandan .

Adegan perang dalam hutan seolah dihadang para gerilyawan penyandera ternyata masih simulasi.

Regu pasukan elit Tontaipur terus bergerak cepat dan kemudian berkumpul di suatu tempat untuk melakukan briefing yang dilakukan komandan regu.

Briefing sebelum menyerbu markas tempat sandera disekap disimulasikan di atas tanah yang berdebu.

Briefing mencakup peta markas penyandera, teknis pembebasan sandera, cara membawa sandera untuk dibawa menuju heli atau kapal pengangkut, teknik perlindungan personel, ketepatan waktu, dan lainnya.

Dalam simulasi operasi pembebasan di markas penyandera yang dibuat dari tumpukkan ban bekas truk militer itulah peluru tajam akan digunakan.

Semua senjata baik laras panjang maupun pistol diperiksa dan kemudian dikokang.

Pasukan pun bergerak secara cermat menuju rumah ban untuk melaksanakan simulasi operasi pembebasan sandera menggunakan peluru sungguhan itu.