Find Us On Social Media :

Mengapa Bumi Bergoyang? Karena Kura-kura Bergerak, Begitu Kata Orang India Kuno!

By Moh Habib Asyhad, Senin, 13 November 2017 | 12:30 WIB

Pada awal abad ke-20, dengan mempelajari waktu penjalaran gelombang gempa bumi, para ilmuwan menyimpulkan bahwa di dalam Bumi terdapat bagian yang bersifat padat, ada yang berwujud lelehan di bagian tengahnya yang dikelilingi oleh bagian yang kurang padat yang disebut mantel.

Di atas mantel ini terdapat lapisan kerak tipis berbatu, menyerupai kulit.

Di bawah benua, lapisan kerak itu tebalnya bisa beberapa kilometer, sementara di bawah samudera jauh lebih tipis.

Jadi mirip buah apel. Jika apel dibelah, di dalamnya terlihat lingkaran inti berukuran kecil yang terisi biji apel.

Di atas inti itu terdapat mantel berupa daging apel tebal. Di atas mantel terdapat kulit apel yang sangat tipis.

Namun perlu kita ingat, proporsi inti, mantel, dan kerak bumi berbeda dari proporsi inti, daging buah, dan kulit apel.

Pada 1960-an, para ahli geologi mulai memahami bahwa permukaan bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan yang getas.

Ada yang berukuran besar dan ada yang berukuran kecil. Lempengan-lempengan itu bergerak sangat lambat di atas sebuah lapisan plastis mantel bumi.

Kecepatan pergerakannya tidak lebih cepat daripada kecepatan pertumbuhan kuku manusia.

(Baca juga: Meksiko Dihantam Gempa: Ini Adalah Gempa Bumi Terbesar dalam Sejarah Meksiko)

(Baca juga: Kisah Mereka yang Selamat dari Gempa)