Find Us On Social Media :

Mulai dari Orang China hingga Yahudi, Inilah Bangsa-bangsa yang Diklaim Cundangi Columbus

By Ade Sulaeman, Jumat, 10 November 2017 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Columbus boleh sesumbar menganggap Amerika itu "miliknya" yang ia persembahkan untuk Raja Spanyol, padahal sekarang kedudukan terhormatnya sebagai penemu benua itu saja diungkit-ungkit lagi keabsahannya.

Soalnya, apa yang disebut Dunia Baru oleh Columbus itu dicurigai keras sebenarnya tidak "baru" lagi bagi banyak bangsa lain.

Sesuai dengan kedekatan lokasi geografisnya, bangsa Jepanglah yang dicurigai sebagai penemu pertama.

Ini gara-gara pada tahun 1956 seorang arkeolog amatir menemukan pecahan tembikar dan masa 5.000 tahun silam di pantai Equador yang menghadap ke Samudera Pasifik.

(Baca juga: Picu Pemusnahan 20 Juta Masyarakat Pribumi Amerika, Columbus Tak Layak Disebut Pahlawan?)

Setelah dilacak, pecahan tembikar itu mempunyai 20 ciri  desain yang sama dengan jambangan dari masa yang sama di P. Kyushu, Jepang Selatan.

Sementara teori penemu Jepang ini masih perlu pembuktian lain yang lebih kuat, muncul lagi dugaan baru: yang menemukan Amerika adalah orang Yahudi.

Tahun 1889 ditemukan 9 kerangka manusia plus beberapa peninggalan lain di Bat Creek, Tennessee.

Salah  satunya adalah batu berukir. Sampai tahun 1970, orang masih mantap memperkirakan mereka ini adalah sisa-sisa suku Indian Cherokee dan batu berukir itu pastilah pesan dari kaum Cherokee.

Ceritanya jadi lain ketika Prof. Cyrus Gordon melihat foto batu itu.

"Wah, batu ini mesti dilihat terbalik," katanya.

Tidak hanya itu. Ahli bahasa Semit kuno ini malah berani memberikan terjemahannya: "Untuk Orang Yudea" atau "Untuk Yudea", begitu kira-kira.

"Tulisan itu," katanya, "mirip dengan mata uang logam Yahudi sekitar tahun 100 M."

(Baca juga: Bisnis Budak Ala Christopher Columbus, Demi Biaya Mahal Pelayaran yang Harus Ditebus)

Gelang yang ditemukan di situ pun terbuat dari kuningan Romawi keluaran antara tahun 40 - 200 M.

Singkatnya, menurut teori Gordon, sekitar masa itu terjadi pengungsian besar-besaran kaum Yahudi dari Roma, karena tindasan orang Romawi.

Fusang

Setelah bangsa Jepang dan Yahudi, giliran bangsa China dicurigai menemukan Benua Amerika jauh sebelum Columbus.

Kecurigaan ini sudah lama timbul karena kebudayaan Meksiko pra-Columbus amat mirip dengan kebudayaan China kuno.

Mereka  sama-sama menyukai motif naga terbang, barang-barang tembikar berkaki tiga, upacara mendatangkan hujan yang rumit, dan batu giok sebagai ornamen kuburan.

(Baca juga: Penjelajah China Sudah Menemukan Benua Amerika Jauh Sebelum Christopher Colombus?)

Belum lagi mereka juga mengenal teknik pembuatan kertas yang mirip.

Padahal tempat tinggal mereka dipisahkan lautan sejauh ribuan mil.

Cerita tentang Hui-Shen, pendeta Buddha dari abad ke-5 sudah menarik perhatian para sarjana Barat sejak abad ke-18.

Hui-Shen cukup telaten mencatat hasil pengamatannya menyeberangi "Samudera Timur" menuju Negeri "Fusang".

Fusang ini diperkirakan 20.000 li (7.000 mil) jauhnya dari China.

Padahal pelayaran mengikuti arus timur dari China kalau diikuti akan membawanya ke Acapulco.

Hui-Shen menyebut-nyebut tentang sejenis pohon dengan buah kemerah-merahan yang tunasnya dimakan sedang kulit kayunya dibuat kertas dan kain.

Di Meksiko dikenal buah maquey dengan kegunaan yang sama, hanya saja buahnya tidak kemerah-merahan.

(Baca juga: Kebiasaan-kebiasaan Zaman Dulu saat Terjadi Gerhana Matahari: Masayarakat Indian Memaksa Bayi Menangis dan Membetot Telinga Anjing)

Hui-Shen juga membawa oleh-oleh batu mirip cermin untuk Kaisar Wu Ti yang juga dikenal di Meksiko sebagai cermin.

Sayangnya, walaupun tidak ada yang meragukan tentang keberadaan Hui-Shen, bukti-bukti arkeologis yang menunjang eksistensinya dianggap belum mencukupi.

Di samping itu masih ada teori yang memunculkan tokoh-tokoh lain yang mengunjungi Amerika sebelum Columbus.

Misalnya saja rahib Irlandia bernama Brendan di abad ke-6, bangsa Norse sekitar tahun 1.000, dan Pangeran Madoc dari Wales, Inggris, pada abad ke-15.

Yang terakhir ini malah menurunkan bangsa Indian Mandan yang bermata biru, nelayan-nelayan Inggris sekitar tahun 1481 - 1491, orang Portugis Joao Vaz Corte-Real tahun 1474.

Satu hal yang membuat nama Columbus paling menonjol sampai akhirnya dinobatkan sebagai penemu benua "baru" itu adalah karena ia sendiri tidak main rahasia-rahasiaan.

Bahkan menurut istilah sekarang, Columbus adalah petualang pertama yang mengadakan konferensi pers!

Walaupun orang-orang Norse terbukti telah lebih dulu mencapai Amerika, gara-gara pelayaran Columbus yang dipublikasikan secara besar-besaranlah, orang-orang Eropa tergerak untuk ikut menyeberangi Samudera Atlantik dan berebut tanah di sana.

Justru karena itulah ia kini mesti menerima caci maki.

(Dari pelbagai sumber/Lily/The, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1992)