Find Us On Social Media :

Saran untuk Minum Minimal Delapan Gelas Sehari Justru Bisa Bahayakan Tubuh! Kok, Bisa?

By Ade Sulaeman, Rabu, 8 November 2017 | 13:00 WIB

Secara khusus, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda.

(Baca juga: Kerap Minum Air 2,5 Galon Setiap Hari, Atlet Ini Mengaku Kebal Sinar Matahari)

Tergantung dari kebutuhan tubuh, aktivitas fisik, indeks masa tubuh (berat badan dan tinggi badan), usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan atau penyakit.

Semakin banyak melakukan aktivitas atau berolahraga dan mengeluarkan banyak keringat, maka semakin banyak pula cairan yang harus diganti.

Asupan cairan bagi tubuh bisa bermacam-macam, seperti air putih, kopi, teh, susu, dan sebagainya.

Namun, sebaiknya dianjurkan untuk minum air putih karena air putih mengandung nol kalori, tanpa karbohidrat, dan tanpa zat-zat penambah lainnya sehingga baik bagi kesehatan tubuh.

Salah satu tanda untuk mengetahui kecukupan cairan tubuh adalah dari air seni atau urine.

Jika urine berwarna kuning terang dan tidak terlalu berbau, berarti tubuh cukup cairan atau terhidrasi dengan baik.

Bila warnanya semakin pekat dan berbau, pertanda tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi.

Kekurangan cairan (dehidrasi) dan kelebihan cairan (overhidrasi) dapat mengganggu kesehatan tubuh.

(Baca juga: Waduh, Miliaran Orang Minum Air yang Terkontaminasi Mikroplastik. Kita Bisa Jadi Salah Satunya)

Dampak dehidrasi adalah mudah lelah, tidak fokus, sulit berkonsentrasi, sampai yang terberat: kematian.

Sedangkan overhidrasi akan berdampak seperti mudah mual, perut terasa penuh, sakit kepala, pembengkakan sel, dan gangguan kesadaran.

Fatalnya, bila pembengkakan itu sudah sampai ke otak akan menimbulkan hernia yang bisa berakibat kematian. (Esra Dopita)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 2015)