Tiga Agama Menyatu di Keraton Kasepuhan Cirebon

Moh Habib Asyhad

Penulis

Benda kuno keraton kasepuhan sebagai perpaduan tiga agama dan budaya adalah kereta kencana Singa Barong, kereta kencana tua canggih pertama buatan Indonesia.

Intisari-Online.com -Keraton Kasepuhan, obyek wisata utama di kota Cirebon, Jawa Barat, mungkin sudah dikenal dan sudah dikunjungi.

Namun, apakah Anda sudah benar-benar mengenalnya?

Keraton Kasepuhan sebagai perpaduan tiga agama, yaitu Hindu, Islam, dan Buddha, serta tiga budaya, yaitu Jawa, Tiongkok, dan Eropa.

Perpaduan ini menjadikan Keraton Kasepuhan lebih istimewa dari keraton lainnya.

Secara keseluruhan, kompleks keraton terdiri dari keraton itu sendiri, alun-alun, serta masjid.

Rancangan ini serupa dengan Keraton Yogyakarta dan Solo, merupakan representasi dari arsitektur Islam nusantara.

Namun demikian, Keraton Kasepuhan masih memiliki unsur Hindu yang kental.

(Baca juga:Sakralnya Tradisi 1 Suro di Cirebon: Benda Pusaka Disucikan, Sang Kerbau Bule pun Ikut Kirab)

(Baca juga:Docang Oncom, Makanan Wali Khas Cirebon)

Tembok keraton yang terdiri dari bata merah dan bentuk gapura keraton serupa dengan arsitektur bangunan Hindu seperti keraton Majapahit.

Dari sisi budaya, keberadaan Siti Hinggil dan pendopo-pendopo kecil adalah representasi dari bangunan Jawa.

Sementara, terdapat juga keramik-keramik dinding yang punya 2 corak, Eropa dan Tiongkok.

Di Taman Bundaran Dewandaru yang terletak di kompleks tengah keraton, unsur Hindu bisa dijumpai dalam wujud Lembu Nandu.

Sementara, unsur Eropa berwujud meriam hadiah dari Thomas Stanford Raffles.

Benda kuno keraton kasepuhan sebagai perpaduan tiga agama dan budaya adalah kereta kencana Singa Barong, kereta kencana tua canggih pertama buatan Indonesia.

“Desain kereta ini melambangkan persahabatan antar-agama,” ujar Sandy Atmawijaya, salah seorang pemandu di Keraton Kasepuhan.

Pada bagian depan kereta, terdapat wujud hewan yang merupakan gabungan dari tiga hewan sekaligus, yakni gajah, garuda, dan naga.

Belalai gajah adalah lambang agama Hindu, garuda bersayap burak adalah lambang Islam, sedangkan naga adalah lambang Buddha.

Kereta kencana itu, kata Sandy, istimewa karena sudah mengenal sistem suspensi seperti mobil canggih masa kini.

Perbedaannya, teknik suspensi ini tidak menggunakan sistem pegas, tetapi kulit. Ada empat sabuk kulit yang membuat kereta ini lebih nyaman dipakai.

Keistimewaan kereta kencana Singa Barong lainnya adalah sayap burak yang bisa bergerak saat kereta berjalan.

Ini membuat sayap bisa berfungsi seperti kipas angin bagi sang raja yang ditandu.

Keraton Kasepuhan sebagai perpaduan tiga agama sangat cocok dijadikan tujuan wisata keluarga.

Artikel Terkait