Find Us On Social Media :

Dari Penyadapan, KPK Bisa Tahu Mana Koruptor Bodoh Mana Koruptor Kreatif

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 4 November 2017 | 19:50 WIB

Intisari-online.com - Koruptor di Indonesia ternyata dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kecerdasan.

Hal tersebut diketahui melalui transkrip percakapan yang terekam dalam penyadapan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Koruptor di Indonesia orang yang bodoh, ngomongnya plain semua. Kalau dia pintar seharusnya enggak ketangkap dong," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam diskusi bedah buku "Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi" di Gedung KPK Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Menurut Saut, beberapa kata-kata sandi untuk menyamarkan suap yang digunakan koruptor, terkadang sangat mudah dipahami.

BACA JUGA: 

BACA JUGA: 

Apalagi, bahasa yang digunakan sangat kaku dan sederhana.

"Ada yang niat jahatnya langsung ketahuan. Terkadang insidentil. Mau bilang rambutan, tapi sebenarnya mangga. Jadi yang seperti itu masih gampang dipahami," kata Saut. Meski demikian, dari sekian banyak sadapan yang pernah dilakukan KPK, ada koruptor yang membuat kata sandi dengan begitu kreatif.

Sabir Laluhu, penulis buku tentang sandi komunikasi korupsi mengatakan, kata sandi untuk penyamaran bisa menggunakan istilah apa pun, atau tidak terbatas.

Menurut Sabir, yang terpenting ada kesepahaman dan kesepakatan di antara dua orang yang sedang berkomunikasi. Misalnya, dua orang yang berkomunikasi menggunakan istilah yang dekat dengan lingkungan mereka.

"Misalnya kasus korupsi mantan Presiden PKS. Mereka gunakan bahasa Arab, karena keduanya memiliki latar belakang pendidikan atau lingkungan yang sama," kata Sabir.(Abba Gabrillin)

BACA JUGA: 

BACA JUGA: 

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Koruptor di Indonesia, dari yang Paling Bodoh hingga Cukup Kreatif