Penulis
Intisari-Online.com -Pada September 2017 lalu, para pecinta binatang di Iran dikejutkan oleh ulah polisi hutan di Terjenli, Iran Utara.
Dengan mudahnya ia membunuh seekor beruang muda jantan hanya karena dikhawatirkan akan menyerang manusia.
Beruang muda itu memang kerap mencari makanan di pinggir hutan dan berpotensi berpapasan dengan manusia.
(Baca juga:Sedih, Anak Beruang Kutub Ini Tersesat Hingga Lebih dari 750 Km dari Habitat Aslinya)
Polisi hutan yang bertugas di Terjenli seharusnya memiliki teknik menghalau agar beruang itu kembali masuk ke hutan.
Alih-alih berpikir bagaimana menghalaunya, ia malah menangkapya menggunakan jaring.
Namun karena jaring dengan mudah dirobek-robek oleh si beruang, maka menyalaklah senapan serbu AK-47 milik si polisi hutan. Si beruang muda nahas pun rubuh seketika.
Foto terbunuhnya beruang muda itu lalu muncul di media sosial dan memicu kecaman dari para pencinta binatang di Negeri Para Mullah itu.
Meski begitu, polisi hutan berusaha berkilah. Ia bilang bahwa beruang muda itu ditemukan dalam kondisi sakit dan terpaksa ditembak mati mengingat penyakitnya bisa menular.
Ketika para pencinta binatang di Iran mengembangkan investigasinya ternyata bukan hanya beruang yang pernah dibunuh oleh polisi hutan Terjeneli.
Harimau jenis leopard yang telah dipasangi GPS oleh tim peneliti Iran juga telah terbunuh oleh polisi hutan Terjeneli hanya karena leopard itu berkeliaran di daerah pertambangan.
Selain itu, sejumlah rusa yang sebenarnya bukan binatang berbahaya juga telah menjadi korban “keganasan” polisi hutan.
Sebagai penjaga hutan yang seharusnya menjaga kelestarian habitat hutan itu, polisi itu justru melakukan hal yang tak berprikemanusiaan.