Find Us On Social Media :

Robot Penjinak Bom Buatan LIPI, Selain Bisa Lumpuhkan Bom Juga Bisa Mengintai Musuh

By Moh Habib Asyhad, Senin, 16 Oktober 2017 | 18:15 WIB

Intisari-Online.com - Upaya menjinakkan bom yang dipasang oleh teroris di tempat-tempat yang sulit dijangkau diharapkan tidak lagi memusingkan para penjinak bom.

Pasalnya, jika ada aksi teror dengan cara menaruh tas atau kardus berisi bom, pasukan penjinak bom dari TNI ataupun Polri tidak perlu lagi menurunkan personel untuk mengambilnya.

Hal itu, selain berisiko kena ledakan, pengambilan yang dilakukan oleh manusia secara langsung juga menimbulkan suasana tegang bagi semua pasukan antiteror yang diturunkan.

(Baca juga: Asia Tengah, Titik Awal Sejarah Penjinakkan Anjing Menjadi Peliharaan Manusia)

Untuk mengatasi resiko itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, Jawa Barat, telah menciptakan robot khusus untuk mengevakuasi bom.

Robot, berupa kendaraan mini seperti tank itu dirancang dan diproduksi langsung oleh Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI selama kurang lebih dua tahun.

Sebagai wahana penjinak bom yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, robot yang diberi nama Motor Robot (Moro) LIPI V2 itu dibuat oleh tim LIPI dibawah pimpinan Prof. Dr. Estiko.

Moto LIPI V2 adalah pengembangan dari alat penjinak bom Moro LIPI V1 yang juga pernah dibuat oleh LIPI.

Tipe Moro LIPI V1 merupakan robot nirkabel yang digerakkan dari jarak jauh untuk bisa mendaki tangga yang memiliki kemiringan 15 derajat.

Dengan kemampuan mendaki tangga yang cukup terjal itu, jika kemampuan robot Moro LIPI V1 ditingkatkan akan sangat berguna bagi kepentingan operasi militer.

Moro LIPI V2 memiliki dimensi robot yang lebih kecil dan lebih ringan ketika dibawa pemakai pada misi penjinakan bom.

Hanya butuh dua orang untuk menggotongnya dan robot penjinak bom pun siap melaksanakan tugasnya mengambil paket bom, baik yang ditempatkan secara tersembunyi maupun terang-terangan.

(Baca juga: Dahsyatnya Kemampuan Antiteror Pasukan TNI, Filipina Sampai Tergoda Untuk minta Bantuan)

Ketika robot Moro LIPI V2 bekerja, komanan lapangan pasukan penjinak bom bisa memantau kinerja aak buahnya melalui kamera monitor yang sudah terpasang pada robot dan secara elektronis tersambung ke perangkat laptop yang sedang dioperasikan oleh komandan.

Bahkan komandan yag sedang berada di dalam kendaraan taktis lapis baja bisa mengikuti operasi pengambilan bom itu dengan leluasa.

Secara teknis dalam sistem kerjanya, robot Moro LIPI V2 dilengkapi empat flippers yang dapat digerakan secara independen, lebih fleksibel dan mampu menaiki tangga dengan kemiringan 45 derajat.

Ketika sedang dipakai untuk mengevakuasi bom, robot ini menggunakan lengan berupa gripper dan selanjutnya bom dibawa ke tempat yang aman untuk dijinakan oleh tim yang terlatih.

Untuk menghindari ledakan seandainya bom yang sedang dibawa Moro LIPI V2 meledak, posisi operator berada pada jarak yang jauh di tempat terlindung.

Proses operasional Moro LIPI V2 menggunakan komunikasi nirkabel dan operator robot mengoperasikannya menggunakan joystick.

Sementara pengontrolan lingkungan sekitar agar terjamin keamanannya dilakukan melalui citra visual yang dikirim melalui kamera yang telah terpasang pada komponen robot.

Dari sisi spesifikasi, robot Moro LIPI V2 berbobot 80 kg dan bisa mengangkut barang (bom) seberat 40 kg.

Dengan panjang badan ketika dioperasikan mencapai 2 meter, robot penjinak bom yang digerakkan menggunakan tenaga baterai itu bisa beroperasi selama empat jam.

(Baca juga: Petugas Bandara Sultan Hasanuddin Gagalkan Penyelundupan 500 Detonator Bom)

Dari sistem elektroniknya, robot ini sudah serba digitaldan memiliki kecepatan jalan 2 meter per menit.

Selain bisa beroperasi di darat, robot Moro LIPI V2 juga bisa beroperasi di genangan air setinggi 15 cm dan berputar 360 derajat serta menggunakan roda rantai seperti tank.

Dalam kondisi tertentu, robot Moro LIPI V2 bahkan bisa dipersenjatai untuk melumpuhkan teroris atau musuh yang sedang bersembunyi di tempat yang sulit dijangkau.

Upaya untuk mempersenjatai robot Moro LIPI V2 memang belum dilakukan oleh LIPI, tapi jika pihak operator seperti TNI meginginkan upaya untuk mempersenjatai robot Moro bisa segera dilakukan.

Namun demikian  sesuai rancangannya robot Moro hanya bertugas mengambil bom.

Jika bom yang diambil oleh robot Moro ternyata meledak, operator memang akan mengalami kerugian materi sekitar Rp 1 milliar.

Namun nyawa operator yang berada di tempat aman tidak melayang dan siap menjalankan tugas berikutya dengan robot baru.

Sesuai uji lapangan yang telah dilakukan oleh LIPI, fungsi robot Moro LIPI V2 ternyata tidak hanya mengevakuasi bom.

Jika keadaan memungkinkan dan bom yang dievakuasi tidak memiliki rangkaian yang sangat rumit, robot Moro LIPI V2 juga bisa dioperasikan melumpuhkan bom secara langsung.

(Baca juga: Ratusan Anak Muslim Long March Menuju Manchester Arena untuk Memberi Penghormatan kepada 22 Korban Ledakan Bom Manchester)

Dalam kebutuhan peperangan masa depan, peran robot Moro LIPI bahkan bisa dimanfaatnya untuk wahana pengintaian posisi musuh di garis depan pertempuran.

Jadi, bukan hanya UAV yang bisa digunakan sebagai pengintai, robot Moro LIPI V2 juga bisa dimanfaatkan.