Find Us On Social Media :

Membangun Rumah Sehat, Jangan Lupakan: Sehat Rumahnya, Sehat Jiwanya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 14 Oktober 2017 | 17:30 WIB

Bahan alami

Bila lokasi dan tapak telah dipilih langkah selanjutnya menuju rumah sehat adalah memilih bahan-bahan bangunan rumah.

Untuk atap, bahan yang ideal adalah yang mampu bernapas. Atap dari bahan alam sangat dianjurkan untuk rumah, misalnya atap alang-alang atau atap sirap.

Bahan kayu serta keramik tanpa glasir juga cukup baik.

Sebaiknya hindari penggunaan atap beton, begitu pula atap dari bahan logam.  Seperti misalnya seng karena akan menimbulkan medan elektromagnetik, gelombang mikro, dan menimbulkan panas.

Atap aluminium tidak bersifat elektromagnetik, namun merupakan penghantar listrik sehingga kurang baik bagi kesehatan.

Pilihlah perabot dari bahan-bahan alamiah seperti kayu, bambu, rotan, daun-daunan seperti eceng gondok atau pisang.

Bahan logam cukup populer terutama untuk rumah-rumah modern. Namun, bahan ini bersifat menghantar listrik sehingga sebaiknya dikurangi penggunaannya.

Lantai hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: kuat menahan beban (baik beban manusia maupun perabot), tidak berbau, merupakan isolator panas, kedap air, dan tidak bersifat elektromagnetik.

Lantai kayu paling direkomendasikan untuk rumah sehat. Kayu asli lebih baik daripada plywood, parket, atau kayu olahan lainnya.

Untuk interior, kayu berkesan hangat, natural, dan mewah. Namun, kayu tidak kedap air dan dapat diserang rayap. Lantai kayu cocok untuk lantai dua pada rumah bertingkat.