Find Us On Social Media :

Membangun Rumah Sehat, Jangan Lupakan: Sehat Rumahnya, Sehat Jiwanya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 14 Oktober 2017 | 17:30 WIB

Peruntukannya bisa dicek lewat data Rencana Umum Tata Ruang Kota/Oaerah.

Jajaki kemudahan pencapaian dari rumah ke tempat kerja, belanja, serta sekolah. Ini penting untuk menghindari penghuni dari kelelahan.

Jarak yang nyaman untuk berjalan kaki adalah 200 m. Lebih dari itu memerlukan alat transportasi.

Periksa juga apakah ada fasilitas umum seperti rumah sakit, kawasan perbelanjaan, ibadah, pendidikan, dan taman. Lalu, apakah udara, air, dan tanah tidak tercemar oleh zat-zat berbahaya.

Setelah lokasi, langkah berikutnya adalah memilih tapak yang sehat. Tapak yang baik harus mendapatkan sinar Matahari pagi yang optimal.

Tapak yang menghadap ke utara, selatan, atau timur bisa mendapatkan sinar Matahari yang cukup.

Perlu diketahui pula arah datangnya angin untuk memudahkan alokasi penempatan ventilasi bangunan. Hindari tapak yang arah datangnya angin teralang oleh bangunan lain.

Sebagai tempat istirahat, penghuni rumah membutuhkan ketenangan. Untuk mengukumya Anda dapat menggunakan alat sound level meter.

Kebisingan maksimal untuk perumahan adalah 50 dB. Sedangkan untuk tidur sebaiknya tidak melebihi 30 dB. Kebisingan yang melebihi 70 dB secara kontinyu dapat merusak pendengaran.

Periksa sumber air yang tersedia dalam tapak, terutama sumber air minum. Bila menggunakan sumber air tanah, hendaknya aimya diperiksa terlebih dahulu kelayakannya untuk diminum ke perusahaan air minum setempat.

Jarak minimum antara penampungan air kotor dengan sumber air bersih 10 m. Ingat! Jarak ini tidak hanya diperhatikan pada tapak kita sendiri, tetapi juga terhadap septic tank tetangga.