Find Us On Social Media :

Membangun Rumah Sehat, Jangan Lupakan: Sehat Rumahnya, Sehat Jiwanya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 14 Oktober 2017 | 17:30 WIB

Intisari-Online.com – Ketika membangun rumah, banyak yang cuma mengejar sisi kemewahannya. Padahal, memaksimalkan rumah sebagai tempat berlindung dan berinteraksi antaranggota keluarga jauh lebih penting.

Dari situ lantas muncul konsep rumah sehat ditinjau dari sisi fisiologis dan psikologis. Demikian paparan Imelda Akmal, seorang arsitek, dalam bukunya Rumah Mungil Yang Sehat terbitan PT Gramedia Pustaka Utama (2003).

Tak dapat disangkal, dalam siklus kehidupan manusia, rumah memegang peranan sangat penting.

(Baca juga: Pemburu Ini Dihajar Hewan yang Ditembaknya HIngga Harus Dirawat di Rumah Sakit. Karma?)

Bayangkan, sekitar dua pertiga kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Di "istana mini" ini, keluarga bisa melakukan segala aktivitas dan beristirahat, serta berlindung dari panas dan hujan.

Lantaran pentingnya sebuah rumah, kualitas kesehatan rumah harus mendapat perhatian utama.  Kesehatan yang dimaksud adalah sehat fisiologis dan psikologis.

Secara fisiologis rumah yang sehat harus bisa memberi rasa aman dan melindungi manusia dari gangguan alam,  cuaca, penyakit, serta gangguan fisik lainnya.

Sedangkan dari segi psikologis, rumah harus memberi rasa nyaman, rileks, dan tenteram.

Unsur natural

Dilihat dari lokasinya, rumah yang sehat adalah rumah yang berada di lingkungan hijau, bersih, dengan iklim serta temperatur yang ideal.

Pada umumnya, semakin alami lingkungan  lokasi rumah, semakin sehatlah lokasi rumah itu sebab unsur natural sangat baik bagi kesehatan fisiologis dan psikologis.

Langkah pertama mempunyai rumah sehat adalah dengan memilih lokasi yang tepat. Sebelum membeli tanah atau rumah, sebaiknya cermati dulu peruntukan lokasi tanah itu sampai 10 tahun ke depan.