Find Us On Social Media :

Jangan Terbalik-balik, Begini Membedakan Sindrom Kelelahan kronis dengan Kelelahan Biasa

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 6 Oktober 2017 | 18:30 WIB

Intisari-online.com - Gejala kelelahan yang normal dan sindrom kelelahan kronis atau chronic fatique syndrome (CFS) memiliki kesamaan.

Oleh sebab itu, seorang ahli CFS, Leonard A. Jason, Ph.D, profesor psikologi di DePaul University, Chicago AS, mengusulkan cara sederhana untuk mengidentifikasi CFS.

(Baca juga: Kelelahan Setelah Seharian Bekerja Memikul Pisang, Kakek 65 Tahun Meninggal saat Beristirahat di Warung)

Cara untuk membedakan kelelahan biasa dengan CFS adalah dengan melihat seberapa sering seseorang mengantuk di siang hari.

Jika seseorang hanya mengalami kelelahan biasa alias normal, maka rasa kantuk akan berlangsung sebentar saja dan akan kembali segar setelah beristirahat.

Namun, jika seseorang mengalami CFS, rasa lelah dan lemas tidak hilang sekalipun sudah beristirahat.

Apalagi jika rasa kantuk tidak dirasakan 1-2 hari saja, namun berlangsung selama beberapa minggu. Maka bisa dipastikan gejala kelelahan yang dialami bukan kelelahan biasa.

Kelelahan yang wajar akan pulih jika seseorang mengambil waktu untuk beristirahat dan menenangkan pikiran.

Sedangkan CFS tidak semudah itu. Rasa lelah dan lemas tetap ada sekalipun sudah beristirahat sepanjang hari.

Para peneliti terus melakukan pengujian untuk menemukan penyebab pasti CFS. Sampai detik ini, berikut fakta-fakta mengenai CFS:

  1. Perempuan empat kali lebih berisiko mengalami CFS ketimbang laki-laki.
  2. Kondisi CFS umumnya terjadi pada usia 40-an ke atas, namun tetap berisiko di segala umur, bahkan anak-anak.
  3. Remaja lebih banyak mengalami CFS dibandingkan anak-anak.
  4. CFS bisa terjadi pada setiap setiap etnis maupun kelompok ras di semua negara di dunia.
  5. CFS terkadang terlihat pada beberapa orang dalam sebuah keluarga, namun bukan berarti CFS menular.
  6. CFS bisa terjadi pada orang yang bekerja/beraktivitas secara berlebihan.

(Baca juga: Pernah Alami Tingkat Korupsi yang Kronis, Hongkong Kini Jadi Salah Satu Negara ‘Terbersih’ di Dunia)