Ingin Komunikasi ‘Online’ Berlangsung Lebih Baik? Jangan Lupa Gunakan Emoji

Ade Sulaeman

Penulis

Emoji atau emoticon

Intisari-Online.com – Di zaman smartphone seperti sekarang, ada banyak cara agar kita bisa terus berkomunikasi.

Selain melalui chat, voice note, atau telpon, emoji atau emoticon bisa juga digunakan.

Bahkan menurut beberapa ahli, menggunakan emoji bisa menjadi cara terbaik untuk mengekspresikan diri kita lebih mendalam daripada menggunakan kata-kata saja.

Mengapa?

Sebelumnya mari mengenal apa itu emoji.

(Baca juga: Dicari, Seorang Penerjemah Emoji!)

Dilansir dari independent.co.uk, emoji, dengan menggunakan titik koma dan tanda kurung, ditemukan tahun 1998.

Lalu distandarisasi dan ditambahkan ke iOS dan Mac Apple tahun 2010 menjadi karakter kuning yang sekarang kita tahu.

Pada tahun 2015, kata emoji ditambahkan ke dalam daftar Kamus Bahasa Inggris Oxford.

Emoji memberi istilah pluralis yang benar, di mana ia sebagai sarana untuk mendiskusikan bahasa dan menyampaikan perasaan kita.

Dalam bertatap muka langsung, penting seseorang melihat ekspresi wajah lawan bicaranya.

(Baca juga: Inilah 18 Emoji yang Sering Disalahartikan Penggunaannya)

Apakah dia senang, tertawa, atau malah menangis.

Nah, ketika kita berada di pesan online, kita bisa juga memberitahu ekspresi wajah kita atau melihat ekspresi wajah mereka dari emoji.

“Nada suara, ekspresi wajah, dan isyarat adalah elemen penting komunikasi tatap muka. Tapi semua itu hilang jika kita melakukan chatting,” kata Dr. Daria J. Kuss, pemimpin kursus MSc Cyberpsikologi di Nottingham Trent University.

“Nah, di situlah emoji menawarkan cara agar kita bisa berkomunikasi seperti sedang bertatap muka.”

Karena cepat dan singkat, tidak heran karakter emoji langsung populer.

(Baca juga:Nenek Ini Gunakan Emoji Mengedip dalam Berita Kematiannya)

Saat ini, ada sekitar 2.000 emoji. Emoji yang paling sering digunakan adalah ekspresi wajah dan simbol hati.

Kadang beberapa pengguna juga menambahkan kata-kata di belakang atau di depan emoji.

Bahkan emoji bisa digunakan untuk mengungkapkan identitas diri kita, kata Dr. Philip Seargeant, dosen senior di bidang linguistik terapan di Open University.

Contoh, seseorang yang sering menggunakan emoji menangis atau orang yang berkeringat karena panik mungkin memiliki pandangan hidup yang berbeda terhadap seseorang yang sering menggunakan emoji gelas koktail.

Artikel Terkait