Penulis
Intisari-Online.com -Anak yang tidak bisa tampil di depan kelas, pendiam, dan terlihat sulit untuk diajak berbicara seringkali dianggap sebagai anak yang pemalu.
Namun tidak semua anak pemalu dapat dikategorikan begitu, sebab bisa saja kondisinya lebih dari sekadar malu-malu.
(Baca juga:Tak Banyak yang Tahu, Siapa Sangka Ternyata Kecoak Punya Sifat Pemalu)
Salah satunya adalah gangguan kecemasan sosial, bisa saja terlihat seperti anak yang malu, yaitu kondisi di mana sebetulnya ia benar-benar cemas dan gelisah ketika berada di antara orang lain.
Gangguan kecemasan sosial, bisa saja terjadi pada anak.
Berikut ini, dikutip dari Lifehack.org, tanda-tanda anak bukan sekadar pemalu, namun cenderung mengalami gangguan kecemasan sosial:
1. Selalu takut dipermalukan.
Anak tersebut cenderung takut berada dalam situasi sosial. Ia takut dikritik dan dibuat malu oleh sekelilingnya.
2. Rasa takut yang terus-menerus.
Ketakutan pada situasi sosial dapat membuat anak selalu merasa takut. Misalnya, jantungnya berdebar kencang, mulut kering, berkeringat, gemetar, dan grogi.
3. Cemas berlebihan bahkan panik ketika diminta tampil di depan umum.
(Baca juga:Inilah Jurus Personal Branding Untuk Orang Introvert)
4. Menganggap pertemuan dengan orang lain atau keramaian adalah hal yang tidak menyenangkan.
Misalnya ia tidak suka pesta ulang tahun seperti kebanyakan anak-anak lainnya.
5. Selalu menghindari situasi yang membuatnya merasa takut.
Ia bahkan sering takut ke sekolah, seolah sekolah adalah tempat yang menyeramkan.
6. Sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Ia juga menjadi terhambat dalam pelajaran dan pergaulan.
7. Menarik diri dari segala aktivitas sosial.
Ia tidak mau bergabung bermain dan belajar bersama anak-anak lainnya.
(Baca juga:Tips Sukses Berkarier Bagi si Pendiam)
8. Gejala yang sama terus terjadi selama lebih dari enam bulan.
Untuk mendiagnosis gangguan kecemasan memang membutuhkan waktu yang lama. Setidaknya anak menunjukkan gejala takut terhadap orang lain lebih dari enam bulan tanpa ada perubahan.
9. Ketakutannya cenderung tidak beralasan.
10. Orangtua mulai curiga bahwa anak ini bukan sekadar anak pemalu biasa.