Menangani Anak Pemalu

K. Tatik Wardayati

Editor

Menangani Anak Pemalu
Menangani Anak Pemalu

Intisari-Online.com – Anak yang menunjukkan reaksi menarik diri kelihatannya mencoba mengurangi kecemasannya dengan menjauhi realitas dan menyendiri. Dengan kata lain, anak mencoba mengurangi kecemasan dengan menarik diri, dan menjauhkan dirinya dari dunia yang kelihatannya berbahaya dan tidak bersahabat. Dengan berpaling dari dunia nyata, kemampuan anak untuk membedakan fakta dengan khayalan cenderung berkurang. Ia akan tidak efisien dalam melakukan segala sesuatu dan gagal mengembangkan pola tingkah laku yang efektif.

Anak-anak seperti itu cenderung menyendiri, malu-malu atau takut-takut dan tidak mampu membentuk hubungan antar-manusia yang erat. Mereka tampak gelisah dan apatis, dan mudah melarikan diri ke lamunan dan fantasi yang tidak realistis.

Apa penyebabnya?

Reaksi menarik diri terjadi pada anak-anak yang merasa hubungan dengan manusia lebih menimbulkan rasa frustasi daripada menyenangkan. Anak yang tidak pernah diberi kesempatan untuk bergaul dengan orang dewasa dan anak-anak lain cenderung jadi pemalu. Bisa saja sikap pemalu itu diwarisi dari salah satu orangtuanya. Perlindungan orangtua yang berlebihan juga memberi kesan bahwa mereka tidak percaya anak dapat menanggulangi berbagai situasi sulit, sehingga semakin memperkuat rasa ketidakmampuan dalam diri anak. Mengalami kegagalan sampai berulang kali karena kurang menguasai berbagai keterampilan bisa menimbulkan kecemasan pada anak atau pola menarik diri bila dihadapkan pada situasi-situasi yang mengancam.

Bagaimana menanganinya?

Bawa anak ke berbagai kesempatan untuk bergaul dengan orang lain dan secara bertahap hadapkan anak pada berbagai situasi nyata yang bisa menimbulkan ketakutan. Umpamanya saja berpisah dengan ibu untuk waktu yang semakin lama. Biarkan anak mengajak teman-temannya datang ke rumah, atau sebaliknya ia juga diperbolehkan bermain di rumah teman-temannya. Beri dorongan agar anak mengerjakan segala sesuatunya sendiri.