Penulis
Intisari-Online.com – Sebuah kejadian tak terduga terjadi di lapangan sepak bola sekolah di Rhode Island, AS.
Maddie Potts (17), kapten tim sepak bola Chariho High School, tiba-tiba ambruk di lapangan beberapa saat setelah melakukan tendangan penalti saat pertandingan antar sekolah.
Dalam keadaan panik, pihak sekolah lantas membawa Maddie ke rumah sakit terdekat.
Namun beberapa jam kemudian, gadis cantik ini dilaporkan meninggal dunia.
Menurut dokter, Maddie meninggal bukan karena pertandingan sepak bola tersebut. Tapi karena aneurisma otak.
“Dia menendang tendangan penalti. Kemudian dia roboh,” ucap Barry Ricci, salah satu petugas di sekolah Maddie dilansir thesun.co.uk.
“Kami pikir setelah masuk rumah sakit, dia akan sembuh. Namun Tuhan berkata lain.”
“Dia salah satu siswi terbaik di sekolah kami. Dia atlet, seniman, dan juga anak yang populer.”
Lalu apa itu aneurisma otak?
Aneurisma otak adalah kondisi di mana ada bagian yang menonjol atau menggelembung dari dinding pembuluh darah di otak.
Seiring dengan tumbuhnya aneurisma, dinding pembuluh darah menjadi menipis dan melemah.
Sangking tipisnya, ia bisa secara spontan pecah. Lalu melepaskan darah dalam ruang di sekitar otak.
Darah tersebut dapat mengganggu, merusak, atau menghancurkan sel-sel di sekitarnya.
Dalam kasus lebih serius, pendarahan dapat mengakibatkan kerusakan otak, kelumpuhan, koma, atau bahkan kematian.
Biasanya aneurisma terjadi pada semua kelompok usia, dengan usia puncak pecahnya aneurisma sekitar 50 sampai 60 tahun.
Wanita lebih rentan terkena kondisi ini dibanding pria.
Sebagian besar orang dengan aneurisma otak tidak mengalami gejala sebelum serangan pecah. Biasanya terjadi tiba-tiba.
Namun sebelum aneurisma pecah, berikut beberapa gejala yang bisa diperhatikan: sakit kepala hebat, kekakuan leher, mual atau muntah, tiba-tiba tidak bisa melihat dan berbicara, ada bagian tubuh yang mati rasa, sampai kejang.
Rest in peace, Maddie!