Penulis
Intisari-Online.com - Seminggu setelah badai Maria menghantam kawasan persemakmuran AS di Kepulauan Karibia, Puerto Rico, kondisi kota bukannya makin membaik tapi justru makin memburuk.
Hampir semua kawasan Puerto Riko telah hancur dan jutaan warga hidup dalam kondisi paling minimal seperti gelandangan karena kurangya air, makanan, listrik, dan bahan bakar.
Antrean warga untuk sekedar mendapatkan air minum mengular, rumah-rumah penduduk umumnya telah kehilangan atap dan sebagian dinding jebol sehingga untuk memasak makanan yang stoknya terbatas mereka harus melakukannya di ruangan terbuka.
Banyak warga mencari sumber air bersih di parit-parit penuh puing dan pohon roboh serta mencari bahan makanan apa saja di rumah-rumah serta bangunan yang ditinggalkan.
Banyak warga Puerto Rico yang memiliki saudara di AS memilih kabur meninggalkan kawasan yang telah menjadi puing-puing seperti diakibatkan oleh bombardemen akibat perang itu tapi bandara internasional San Juan ternyata belum bisa berfungsi.
Akibatnya ribuan warga Puerto Rico dan para turis yang ingin segera meninggalkan Puerto Rico secepatnya menjadi terjebak di bandara dalam kondisi kekurangan bahan makanan, minimnya aliran listrik, dan sistem komunikasi yang sangat terbatas.
Gubernur Puerto Riko, Ricardo Rosselo telah meminta kepada pemerintah dan militer AS untuk secepatnya mengirimkan bantuan kemanusian tanpa bisa ditawar-tawar lagi mengingat hampir semua warga Puerto Rico ‘’telah hidup seperti gelandangan’’.
Menurut Ricardo, banyaknya warga Puerto Rico yang memilih kabur ke AS meskipun harus membayar tiket penerbangan dengan harga yang mahal akan meyebabkan daratan AS ‘’banjir’’ pendatang dari Puerto Rico sehingga bisa menimbulkan masalah baru.
Warga Puerto Rico memag tidak bisa dicegah untuk berimigrasi ke daratan AS, mengingat akibat hantaman badai Maria, Puerto Rico telah mengalami krisis kemanusiaan yang serius.
Warga yang kehilangan tempat tinggal dan kekurangan bahan makanan, minimnya pasokan listrik, serta akses komunikasi yang sangat terbatas memang tidak bisa dicegah untuk pergi ke daratan AS.
Presiden AS Donald Trump yang di dalam negerinya masih kewalahan untuk mengatasi bencana alam akibat hantaman badai Harvey di Texas dan Irma di Florida serta Virgin Island, berjanji akan segera mengunjungi Puerto Rico.
Dibandingkan kawasan Texas, Florida, dan Virgin Island, akibat hantaman badai, Puerto Rico memang lebih parah karena 95% fasilitas umumnya dalam kondisi porak-poranda.