Find Us On Social Media :

Apakah Ada Keterkaitan antara Pil PCC dengan Tingkat Stres Remaja?

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 24 September 2017 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com - Pil Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC) sedang ramai dibincangkan belakangan ini.

Lebih-lebih setelah kejadian di Kendari, Sulawesi Tenggara, di mana beberapa bocah SMP terlihat seperti orang kesurupan setelah mengonsumsi pil ini.

Dari data Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara terdapat 60 korban yang dirawat masing-masing di Rumah Sakit Jiwa Kendari (46 orang), RS Kota Kendari (9 orang), dan RS Provinsi Bahteramas (5 orang).

Bahkan ada korban yang sampai meninggal dunia.

(Baca juga: Bikin Puluhan Anak Masuk RSJ dan 1 Orang Anak Meregang Nyawa, Inilah Pengakuan Pengedar Obat PCC)

Korban yang dirawat karena penyalahgunaan obat PCC ini berusia antara 15-22 tahun. Setelah mengonsumsi pil tersebut, mereka mengalami gangguan kepribadian hingga gangguan disorientasi.

Seperti diketahui, PCC biasa digunakan sebagai penenang bagi penderita sakit jantung dan memiliki efek melemaskan otot-otot yang menghambat rasa sakit.

Pil ini seharusnya tidak diperjualbelikan secara bebas tanpa izin dokter.

Pertanyaannya adalah apa alasan dari para korban, yang notabene masih bocah itu, mengonsumsi PCC?

Belum diketahui secara pasti motif penggunaan PCC oleh para korban, apakah karena hanya ingin coba-coba atau membutuhkannya sebagai pelarian dari tekanan.

Dikutip dari kompas.com, HN seorang korban mengaku telah mengonsumsi PCC yang dicampur dengan Tramadol dan Somadril.

Ia mengaku sudah dua kali mencoba dan senang dengan efek merasa tenang dan hilang kesadaran yang disebabkan pil-pil tersebut.