Penulis
Intisari-Online.com - Birmingham Civil Rights Institute yang bergerak pada hak-hak sipil melakukan suatu movement (gerakan) untuk mengajar anak-anak mengenai gerakan dan hak sipil dengan aktivitas interaktif.
Koordinator gerakan, Charles Woods, pria berkulit hitam ini menjelaskan target pengajaran hak sipil dan manusia yaitu pada anak kelas empat SD.
Apa yang diajarkan? Woods mengajak anak-anak untuk berjalan melewati jalan pawai anak-anak di tahun 1963 untuk menolak rasisme yang dipimpin Martin Luther King.
Woods mengadakan pembelajaran sejarah agar anak-anak memahami apa yang terjadi di masa lalu.
Ia berusaha agar anak-anak menyadari mana yang benar dan salah sehingga mereka dapa berdiri melawan yang salah.
Kondisi politik di Amerika Serikat saat ini, menurut Woods ada kesamaan dengan masa di mana orang kulit hitam dibatasi hak pilihnya.
Masih ada kelompok minoritas yang haknya diperlakukan tidak adil.
Mengajarkan hak asasi manusia dan sejarah untuk anak-anak tidak selalu mudah karena perlu disesuaikan dengan bahasa anak-anak.
Woods menjelaskan, bila anak muda tidak memahami sejarah, kemiripan di masa lalu dapat terjadi lagi.
Pengajaran, pengenalan unutk masa lalu bukan untuk membuat orang terkungkung dengan kejayaan masa lalu tapi membuat orang memahami kelemahan suatu negara di masa lalu.
Membahas kengerian dan sulitnya perjuangan di masa lalu yang diperjuangkan para pahlawan tampak menakutkan.
Tapi, arti perjuangan pahlawan membela keadilan dapat dinikmati masa kini dan supaya tidak direnggut oleh oknum.
Bagi Woods ketika ia mengajarkan anak-anak saat ini tentang membahas masa lalu, itu untuk masa depan yang lebih baik.
(Melina Ikwan)