Advertorial

Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Dengan Ini, 'Menyumbat' Jantung Bocor Tak Melulu Harus Lewat Prosedur Bedah

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Di Singapura, dikembangkan sebuah teknik baru untuk mengatasi kelainan jantung bawaan termasuk jantung bocor tanpa perlu melalui prosedur bedah.
Di Singapura, dikembangkan sebuah teknik baru untuk mengatasi kelainan jantung bawaan termasuk jantung bocor tanpa perlu melalui prosedur bedah.

Intisari-Online.com – Putri Joanna Alexandra,Ziona Eden, lahir dengan beberapa kelainan atau penyakit bawaan.

Dalam acara Hitam Putih Trans 7 edisi 12 November 2018, Joannamenyebutkan beberapa kelainan yang dimaksud antara lain kaki yang bengkok ke dalam hingga lubang kecil dijantung Zio, sapaan Ziona.

"Jadi Zio itu waktu lahir itu kelainannya ada beberapa. Jadi dia lahir ada kakinya bengkok ke dalem, atau club foot. Terus jantungnya juga ada bolong sekitar 4,5 mili," tutur Joanna seperti dilansir dariGrid.id.

Perlahan, Zio sudah mulai pulih. Kakinya yang bengkok ke dalam sudah mulai bisa kembali normalpun jantungnya yang berlubang juga mulai menutup.

Baca Juga : Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Operasi Jantung Bocor Bisa Pakai BPJS, Tapi...

Satu dari ragam umum keiainan jantung bawaan adalah jantung bocor. Sebuah teknik baru untuk mengatasi keiainan jantung bawaan itu dikembangkan di Singapura. Hasilnya, tak periu bedah besar, proses pemulihan cepat, dan biayanya lebih murah.

Berikut ini laporan Yds Agus Surono ketika berkunjung ke Singapura, seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 2004.

Lima anak yang lahir dengan lubang di dinding yang memisahkan bilik kanan dan bilik kiri jantung mereka bisa diatasi dengan sukses di sini tanpa melakukan pembedahan terbuka.

Begitu berita yang dimuat Surat Kabar The Strait Times edisi Maret 2004 menanggapi keberhasilan tim dokter RS Gleneagles, Singapura di bidang reparasi keiainan jantung.

Baca Juga : Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Hati-hati, Gejala Jantung Bocor Tak Selalu Ditandai Tubuh yang Membiru

Nilai berita itu bukan semata-mata pada keberhasilan memperbaiki jantung tanpa "membuka tubuh", tapi soal biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi kelainan jantung bawaan itu.

Jika sebelumnya untuk mereparasi kelainan jantung yang dikenal dengan ventricular septal deject (VSD) itu memerlukan biaya di atas Sin $ 30.000, dengan teknik baru itu hanya dibutuhkan Sin $ 19.000.

Bagusnya lagi, anak tak perlu menginap empat atau lima hari seperti yang terjadi jika menggunakan teknik lama. Menggunakan teknik yang diberi nama EZ Plug cukup menginap semalam. Otomatis biaya berkurang lagi.

Dapat menutup sendiri

VSD sebenarnya hal yang biasa terjadi di kalangan anak-anak, tak peduli di negara kaya atau miskin. Di Singapura misalnya, sekitar 100 bayi yang lahir setiap tahunnya mengalami kelainan seperti ini.

Baca Juga : Jantung Bocor Seperti yang Dialami Putri Joanna Alexandra Sebenarnya Masih Bisa Dicegah, Ini Caranya!

Jumlah itu sekitar 20% dari semua kelainan jantung pada bayi yang baru lahir. Sementara data di Indonesia adalah sembilan bayi dari 1.000 kelahiran (Intisari, Maret 2001).

Secara fisik, kelainan ini ditandai dengan adanya lubang di antara sekat pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung. Sekadar mengingatkan, jantung memiliki empat kamar, serambi kanan-kiri yang ada di atas, dan bilik kanan-kiri yang ada di bawah.

Bilik kanan merupakan tempat masuknya darah kotor (kadar zat asamnya tinggal sekitar 60%) yang habis berjalan-jalan mengelilingi seluruh tubuh. Darah ini dipompa ke paru-paru untuk diisi oksigen hasil kita menghirup udara dengan cara menarik napas.

Nah, darah bersih ini (kadar zat asamnya dapat mencapai 96%) dikembalikan ke jantung (bilik kiri) untuk kemudian dipompa ke seluruh tubuh. Bisa dibayangkan jika ada kebocoran di antara kedua bilik itu.

Baca Juga : Tak Hanya Idap Jantung Bocor dan Hernia, Bayi 3 Tahun Asal Madiun Ini Juga Idap Penyakit Langka

Tanda dan gejala umum dari kelainan ini adalah kesulitan makan dan berat badan yang susah naik, sulit bernapas, dan mudah lelah. Karena jantung harus memompa darah lebih banyak, hal ini bisa memperbesar lubang.

Juga, akibat banyaknya darah yang mengalir ke paru-paru, tekanan tinggi dapat terjadi pada pembuluh darah yang menuju ke paru-paru. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan tetap pada dinding pembuluh darah.

Pada kebanyakan kasus, lubang itu akan menutup sendiri seiring bertambahnya usia bayi. Hal ini biasa terjadi pada lubang yang kecil dan terjadi pada tahun pertama usianya.

Sayangnya, pada beberapa bayi lubang itu tidak segera menutup karena besarnya lubang yang timbul. Maka, untuk menutup lubang ini perlu dilakukan pembedahan.

Baca Juga : Jantung Putri Joanna Alexandra Bocor: Tanda-tanda Bayi Lahir dengan Penyakit Jantung Bawaan, Salah Satunya Tak Menangis saat Lahir

Menurut Prof. William Yip, konsultan penyakit jantung anak-anak, jika tidak direparasi, kelainan bawaan ini bisa berakibat kegagalan jantung dan menyebabkan tekanan di paru-paru naik tak terkendali. Selain itu, anak-anak cenderung mudah kelelahan.

Jika lepas, susah memancingnya

Para dokter di RS Gleneagles, Singapura, sudah memiliki pengalaman dalam hal tutup-menutup kebocoran jantung menggunakan kateter sejak 1997. Kala itu mereka berhasil menutup lubang di ruang atas jantung.

"Tapi teknologi untuk memandu pembedahan di bilik jantung baru berkembang belakangan," ujar Prof. Yip, yang memimpin tim pembedahan kelima anak tadi.

Baca Juga : Jangan Makan Larut Malam Jika Tak Ingin Jantung Anda Bermasalah!

Operasi itu sendiri dilakukan berkaitan dengan kunjungan seorang pakar soal teknik ini dari Amerika Serikat. Tak heran kalau operasi yang dilakukan terhadap anak berusia antara dua dan lima tahun itu selesai dalam tiga hari.

Sebenarnya, persayaratan untuk dapat-tidaknya dilakukan operasi dengan teknik ini terletak pada bobot badan anak, yakni mereka yang beratnya lebih dari 8 kg. Asumsinya, jantung anak seberat itu sudah cukup besar untuk dimasuki kateter.

Dalam konferensi pers yang dilakukan pihak rumah sakit, kelima anak terlihat lincah bermain, menaiki sepeda roda tiga, serta bermain-main dengan orangtua mereka.

Cindy Yang, seorang dokter umum yang anaknya Ryan (3) ikut dioperasi menambahkan, Ryan berperilaku normal sehari setelah operasi.

Baca Juga : Sepatu Tidak Muat? Hati-hati, Itu Satu dari 10 Tanda Gagal Jantung yang Sering Tak Disadari

"Kami sangat gembira, teknik ini menjadi sebuah pilihan bagi kami. Kami tahu bagaimana roses pembedahan itu dan sangat mengejutkan bahwa pemulihannya begitu cepat," tambah Yang.

Prof. Yip menyatakan bahwa rumah sakit akan memantau kondisi anak-anak itu dalam jangka waktu yang lama. la berharap, tak ada kendala yang mereka hadapi, sama seperti yang dialami saat menjalani pembedahan.

Memang, bisa saja sumbat itu lepas. "Jika hal itu terjadi, terpaksa kita harus 'memancingnya'. Upaya itu lebih sulit dibandingkan dengan memasangnya. Kami berdoa bahwa hal itu tidak terjadi."

Reparasi jantung menggunakan teknik EZ Plug

Baca Juga : Bukan Sekadar Bumbu Dapur, Daun Salam Juga Punya Banyak Manfaat, Mulai dari Pencernaan Hingga Jantung

Pasien dibius total.

Kateter (dan

  1. Sebuah kateter (tabung kecil) dimasukkan ke jantung melalui arteri dari celah paha kiri. Melalui kabel khusus pemandu, kateter itu dimasukkan ke lubang tadi.
  2. Sebuah kateter lain diselipkan ke pembuluh darah di paha kanan.
  3. Kedua kateter bertemu di jantung dan membuat putaran.
  4. Sebuah "kontainer" khusus berisi sumbat dilewatkan sepanjang putaran menuju lubang dengan melakukan penekanan maupun penarikan.
  5. Ketika sudah sampai di tempat yang direncanakan, kateter menguncinya. Setelah selesai, kateter pun ditarik.
Baca Juga : Jangan Abaikan Varises Karena Dapat Menyebabkan Serangan Jantung, Begini Penjelasannya

Artikel Terkait