"Ada obat yang disebut Propofol, dan ini biasa digunakan di negara ini sebagai anestesi untuk operasi singkat," katanya. "Ada studi kasus ketika Propofol menginduksi sebuah priapisme." Syukurlah, kasus seperti ini sangat langka . Tapi jika itu terjadi, ada obatnya.
"Ada tindakan konservatif di mana Anda bisa menunggu," kata Steixner. Namun, dia menambahkan bahwa kuncinya adalah waktu dan ada risikonya. Untuk setiap menit yang kita tahan menuju rumah sakit setelah mempertahankan ereksi selama empat jam, kita berisiko merusak anggota tubuh secara permanen dengan bekas luka parut, atau ketidakmampuan untuk mencapai ereksi lagi.
"Jika tidak hilang dengan sendirinya, kita sebenarnya harus memompa darahnya keluar," katanya. "Saya menempelkan jarum besar di sisi penis, dan saya harus menyedot semua darah keluar."
Dalam kasus yang ekstrem, dia memotong penisnya dan membiarkan darahnya habis.
(Baca juga: Fulvia Pellegrino, Transgender yang Habiskan Rp1 Miliar untuk Operasi Plastik Demi Terlihat Sempurna)
Terlepas dari komplikasi ini, yang bagi sebagian besar orang akan menjadi peristiwa traumatis, Ciganovic masih optimis dengan hidupnya.
"Saya menantikan film tentang diri saya sendiri," katanya. "Channel 4 mendedikasikan keseluruhan episode tentang diri saya. Saya pikir ini adalah perjanjian besar dan saya harap ini adalah awal dari karier internasional saya."
Ciganovic juga sedang mempertimbangkan beberapa prosedur "non-bedah", seperti "vampire facelift ", yang akan mengeluarkan trombosit dari darahnya untuk digunakan sebagai pengisi kulit.
Semoga tidak mengalami masalah lagi ya ....
Source | : | menshealth.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR