Advertorial

Malam Pertama Pengantin Didampingi hingga Diolesi Lemak Sapi, Ini 5 Tradisi Pernikahan Aneh di Afrika

Intisari Online
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Keyakinan, budaya dan sejarah telah menghasilkan berbagai jenis tradisi yang sangat berbeda ketika menyangkut pernikahan.
Keyakinan, budaya dan sejarah telah menghasilkan berbagai jenis tradisi yang sangat berbeda ketika menyangkut pernikahan.

Intisari-Online.com -Di beberapa daerah, ada adat-istiadat perkawinan yang dibawa pada tingkat yang bisa dianggap 'gila'.

Keyakinan,budayadan sejarah telah menghasilkan berbagai jenistradisiyang sangat berbeda ketika menyangkutpernikahan.

Sebagai contoh, di Mauritania pegantin sering dipaksa makan untuk menjadi lebih gemuk di haripernikahanmereka karena seorang istri yang gemuk menandakan kemakmuran dalam sebuahpernikahan.

Dilansir dari The Richest, berikut ini adalah beberapatradisianeh di beberapa daerah diAfrika:

Baca Juga : Cara Mudah Perbaiki Ritsleting Rusak Tanpa Perlu ke Tukang Jahit, Gampang Banget!

1. Seorang 'pembantu' bersembunyi di bawah tempat tidur

Dalam budaya Swahili,sepasang pengantin yang menikah karena perjodohan memiliki 'mentor pernikahan (somo)' saat malam pertama mereka.

'Mentor pernikahan' itu akan berada di bawah tempat tidur, sementara pengantin baru menyempurnakan pernikahan mereka.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sang pengantin melakukan malam pertama mereka dengan baik dan 'mentor' tersebut sebagai saksinya.

Baca Juga : Selama 10 Tahun Dokter Tidak Bisa Mendiagnosa Penyakit Wanita Ini, 2 Tukang Batu Ini Justru yang Menyembuhkannya

2. Tendangan kaki tinggi untuk membuktikan keperawanan

Dalam pernikahan Zulu, pada puncak upacara pernikahan, pengantin wanita melakukan sebuah tarian yang pada titik tertentu, mereka menendang kakinya tinggi-tinggi untuk menunjukkan kepada ibunya bahwa dia masih perawan.

Di sana, dia diberitahu oleh keluarga tentang tanggung jawabnya sebagai seorang istri.

Setelah itu, dia diurapi lemak mentega dari sapi, melambangkan bahwa dia adalah bagian dari keluarga baru dan telah diterima di dalamnya.

4. Situasi 'darurat'

Dalam budaya Shona, tradisi malam pernikahan dimulai bahkan sebelum pernikahan.

Pengantin wanita memutuskan kapan waktu upacata pernikahan dan dia akan berpakaian putih dari ujung kepala hingga ujung kaki menuju rumah calon suaminya.

5. Darah di seprai

Di Tunisia, beberapa tradisi lama mengenai malam pertama pernikahan masih dipraktikkan, seperti pangantin baru memamerkan darah di seprai mereka untuk membuktikan bahwa pengantin wanita tetap perawan sampai menikah.

Baca Juga : Beredar Kabar Peserta CPNS yang Gugur Tes SKD Masih Punya Peluang untuk Lolos ke SKB, Benarkah?

Artikel Terkait