Jika kelembapan tinggi, akarnya menjadi rentan dan mudah busuk. Apalagi jika mendapatkan terlalu banyak air saat musim dingin dan tidak bisa kering.
Sementara musim panas yang lama dapat mematangkan buah dengan sempurna.
Agar menghasilkan panen yang sukses, untuk menanamnya diperlukan pohon jantan dan pohon betina. Pohon jantan menghasilkan serbuk sari bagi pohon betina di sekitarnya.
Sementara pohon betina menghasilkan bunga dan sekam keriput yang mengandung kacang pistacio. Dalam setiap 10 pohon betina ditanam satu pohon jantan.
Jarak tanam antarpohon 4 – 6 meter dan 20 meter antarbaris. Jika jarak tanam terlalu rapat, produktivitasnya akan rendah.
Pohon pistacio akan sukses menghasilkan buah setiap tahunnya jika ditanam pada tanah dengan kisaran pH 7,1 – 7,8.
Tanaman ini lebih menyukai lingkungan yang sedikit basa, meski sebenarnya dapat tumbuh baik dalam tanah dengan berbagai variasi pH.
Namun, jika ditanam di bawah pH 7, fosfor tidak dapat langsung diserap oleh akarnya, bisa menyebabkan kurang gizi.
Selain itu, pH rendah juga memungkinkan berkembangnya racun yang membahayakan pohon.
Dengan perawatan yang tepat, pohon pistacio akan berbuah dalam waktu lima - delapan tahun setelah tanam, dan akan mencapai kematangan penuh dalam 15 – 20 tahun.
Untuk mempermudah panen biasanya pohon dipangkas. Idealnya, pemangkasan dilakukan dua kali dalam setahun: pada akhir Februari sampai awal Maret dan setelah tunas tumbuh pada pertengahan Juni – Juli.
Para ahli dari University of California Department of Agriculture and Natural Resources menyarankan, sebaiknya pohon pistacio mulai ditanam pada Januari atau Februari.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR