Advertorial

Karena Katanya Bermanfaat Buat Kesehatan, Apakah Gurah Itu Perlu?

Adrie Saputra
K. Tatik Wardayati
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Katanya, gurah itu bisa bermanfaat bagi kesehatan. Tapi, dari segi medis, apakah gurah itu memang diperlukan?
Katanya, gurah itu bisa bermanfaat bagi kesehatan. Tapi, dari segi medis, apakah gurah itu memang diperlukan?

Intisari-Online.com – Katanya, gurah itu bisa bermanfaat buat kesehatan. Dalam pandangan medis, apakah gurah itu perlu?

Pengobatan gurah merupakan pengobatan tradisional dengan menggunakan akar, daun, maupun batang pohon srigunggu (clerodendrum serratum).

Daun ini memang dapat berfungsi seperti vasodilator atau pelebar pembuluh darah. Fungsi lainnya adalah mengencerkan dahak.

“Dengan takaran yang benar, daun ini dapat memiliki efek sama seperti memberi obat kepada pasien yang sedang menjalani terapi sinusitis. Sehingga ingus dan batuk dapat mudah dikeluarkan,” jelas dr. Selfiyanti Bimantara, SpTHT-KL., MKes., dokter spesialis THT di RS Siloam Simatupang, Jakarta.

Baca Juga : Meniup Hidung Ketika Pilek Ternyata Bahaya, Begini Cara Membersihkan Ingus dengan Benar

Dalam dunia kedokteran, Prof. dr. Soepomo Soekardono, Sp. THT-KL(K) di dalam pidato pengukuhannya selaku Guru Besar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok (THT) pada Fakultas Kedokteran UGM mengemukakan bahwa beberapa penelitian terhadap pemakaian gurah dapat mengurangi gejala rhinitis (rinosinusitis) kronis; seperti berkurangnya ingus, frekuensi bersin, dan keluhan tersumbat.

Namun dalam penelitian tersebut juga ditemukan adanya komplikasi pada daerah telinga, hidung, dan tenggorok (tuba katar, otitis media, tonsilo-faringitis kronis).

Sehingga masih diperlukan uji klinis maupun eksperimental dengan mengikuti kaidah ilmu farmasi dan ilmu kedokteran untuk benar-benar membuktikan khasiat gurah.

Antara obat-obatan medis dengan gurah yang tradisional, tentu ada bedanya. Obat yang diberikan dokter kepada pasien tentu sudah melewati berbagai tahapan pengujian.

Baca Juga : Penerbang F-16 Diberi Baju Khusus dan Tidak Boleh Terbang Ketika Sedang Pilek, Memangnya Kenapa?

Sehingga dapat dipastikan obat itu sudah teruji secara ilmiah tentang takaran dosisnya, berapa lama pasien harus selesai meminum obat, manfaat, hingga efek sampingnya.

Masalahnya, pada gurah, akan banyak muncul pertanyaan seperti: dosis yang tepatnya berapa? Bagaimana cara membuat ekstraknya? Cara menumbuknya bagaimana? Apakah ada perbedaan dosis antara anak atau orang dewasa?

Bisa didapatkan banyak variasi jawaban dari para penggurah.

Kita juga harus menyadari, dalam gurah juga dicampurkan bahan-bahan seperti daun cabe untuk menambahkan efek panas atau meningkatkan khasiatnya.

Penelitian lebih lanjut di bidang medis menjadi hal yang penting.

Bila dilakukan oleh sembarang orang yang tidak mengerti dasar pemakaiannya, tentu bisa berbahaya.

Baca Juga : Sudah Bolak-Balik ke Dokter kok si Kecil Masih Terus-Terusan Batuk dan Pilek, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

Melakukan gurah dalam kondisi infeksi atau meradang berat di daerah saluran napas, justru akan menambah rasa sakit.

Sebab, pengeluaran dahak dilakukan secara paksa, dan berlebihan.

Bahkan bisa saja timbul infeksi lain, bila tidak dilakukan secara higienis.

Kalau memang ada keluhan hidung seperti banyak lendir, mampet, dan hidung berbau, tentu solusi terbaik adalah ke dokter THT.

Ceritakan saja mendetail tentang gejala yang diderita.

Dokter nantinya akan memeriksa pasien dengan berbagai alat seperti misalnya endoskopi hidung yang dapat melihat rongga hidung bagian dalam.

Baca Juga : Selama 2 Tahun Mengira Terkena Pilek, Ternyata Wanita Ini Alami Kebocoran Cairan Otak

Jika memang ditemukan penyakit sinusitis, dokter akan memberikan obat-obatan sesuai gejala.

Pemberian antibiotik ini biasanya berlangsung sekitar 10-14 hari.

Biasanya akan ada perbaikan, kecuali di dapatkan kondisi-kondisi khusus yang dapat memperlambat penyembuhan seperti diabetes, infeksi paru-paru, hipertensi, atau alergi berat.

Selain itu juga harus dipertimbangkan ada tidaknya masalah struktur anatomi hidung yang menjadi risiko atau memperberat gejala sinusitis.

Misalnya tulang penyangga hidung yang bengkok, konka hidung atau adenoid-amandel yang besar.

Jika terapi obat-obatan tidak responsif maka bisa dipikirkan untuk terapi operatif.

Kesimpulannya, sementara belum didapatkan hasil dari penelitian mengenai gurah, maka gurah tidak akan dipakai di dalam dunia kedokteran.

Sebab memang belum terbukti secara ilmiah khasiatnya. (Bramantyo Indirawan – Intisari Januari 2017)

Baca Juga : Bangle yang Sangat Berguna untuk Meredakan Pilek pada Bayi, Juga untuk Melangsingkan Tubuh

Artikel Terkait