Di rumah ia langsung tidur dan baru bangun saat suaminya pulang dari kantor. Saat itu tubuhnya sangat berkeringat dan tidak bisa bernafas dengan benar.
“Aku menelepon layanan darurat 111 dan menceritakan gejala-gejala yang dialaminya. Mereka menyuruh saya segera ke rumah sakit secepat mungkin. Begitu kami tiba di Manchester Royal Infirmary, aku langsung diberi antibiotika agar lebih nyaman,” kata Anita pada situs Caters News Agency.
Meskipun demikian, pagi harinya wajahnya mulai bengkak dua kali lipat. Dokter pun mendiagnosa Anita terkena cellulitis.
Cellulitis adalah infeksi pada kulit yang dapat menyebabkan sepsis (infeksi darah) atau kerusakan ginjal bila tidak cepat ditangani.
Mulanya dokter mengatakan cellulitis itu mungkin disebabkan pemakaian kuas make-up.
Tetapi Anita mengatakan bahwa ia hanya sekali-sekali saja memakai pemerah pipi.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata ada goresan kecil di lubang hidung Anita.
Diduga bakteri masuk lewat goresan itu saat ia berkebun yang menyebabkan cellulitis ini.
Keesokan harinya Anita terbangun dengan wajah lebih bengkak lagi dan tidak bisa melihat karena matanya nyaris tertutup.
Beruntung dari pemeriksaan dengan sinar X dan pindai mata, cellulitis itu belum mengenai matanya.
Perlu waktu 5 minggu hingga wajah Anita kembali normal. Sejak saat itu ia semakin berhati-hati saat berkebun.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR