Advertorial
Intisari-Online.com – Malam hari, terutama malam minggu, berjalan-jalan santai di sepanjang jalan Raya Dago so pasti menyenangkan.
Soalnya, kawasan ini terkenal sebagai tempat gaul, sekaligus salah satu sentra jajan di Bandung. Di kiri kanan jalan berjajar belasan kafe keren. Di antaranya Tamani Café, Miyazaki, Dago Terrace Café.
Rumah makan khas Sunda pun ada di sini, seperti Kedai Timbel Dago, Dago Panyawangan, atau Dago Panineungan.
Mau yang murah meriah? Tenang saja. Dago juga punya koleksi kafe tenda dan warung jagung bakar yang menawarkan makanan ringan dan suasana bersantap yang “beda”.
Menikmati hawa sejuk kota Bandung sambil menyantap jagung bakar yang hangat, hmmm… dijamin asyiiikkk!
(Baca juga: Jangan Lupa, Molen Pisang Kartika Sari Ahlinya Oleh-oleh dari Bandung!)
Salah satu warung jagung bakar yang terkenal di areal Dago adalah Jagung Bakar 4 Rasa. Warung bergelar Raja Jagung dan Ratu Pisang (karena menu utamanya jagung bakar dan pisang bakar) ini sudah berusia 20 tahun.
Sejak September 1987, pemiliknya, Bu Ika atau kerap disapa dengan panggilan Bu Aan (Aan adalah nama suaminya), mulai merintis usaha warung jagung bakar ini.
Jagung bakar dengan bumbu khusus ini ternyata digemari banyak orang. Bahkan ada banyak tandatangan selebritis ibukota terpampang di dinding dan papan kecil di sudut warung.
Pertanda bahwa mereka pernah mampir ke sini, sekadar untuk mencicipi jagung bakar racikan Bu Aan.
Lalu, mengapa jagung bakar ini diberi nama empat rasa? Ini karena menu jagung bakarnya memiliki empat citarasa utama yaitu pedas, asin, manis, dan natural.
(Baca juga: Berakhir Pekan ke Bandung, Jangan Lupa Cicipi Es Durian yang Legitnya Bikin Enggak Tahan)
Namun, pilihan rasanya tidak dibatasi itu saja. Pengunjung bisa memilih rasa jagung bakar sesuai keinginan.
Misalnya, asin pedas, manis pedas asin, atau natural (hanya dengan olesan air garam dan margarin).
Nah, kalau ingin tampilan lebih mewah, kita bisa minta tambahan keju parut.
Cara menyantap jagung bakar lazimnya dengan menggigit buliran jagung langsung dari bonggolnya. Di warung ini, jagung bakar disajikan lebih santun.
Setelah dibumbui, jagung dibakar di atas bara api hingga agak gosong dan beraroma sedap. Selanjutnya jagung bakar disisir dan disajikan di piring kecil.
(Baca juga: Liburan ke Bandung? Ingat, Pantang Pulang Sebelum ke Lembang!)
Lengkap dengan sendok untuk menyuapkan buliran jagung.
Selain ramuan bumbu yang pas, rahasia utama membuat jagung bakar ini enak adalah kejelian Bu Aan dalam memilih jagung.
Jenis jagung manis (sweet corn) merupakan jagung yang paling cocok dipakai untuk jagung bakar.
“Ada orang yang suka jagung agak tua atau yang muda banget. Tapi, yang paling enak sih, pilih jagung yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
Bulirannya penuh, warnanya kuning cerah. Kalau dimakan terasa lembut, manis, dan banyak air,” saran Bu Aan sambil menunjuk buliran jagung segar.
Untuk mempertahankan kualitas jagung bakar, warung itu memiliki pemasok jagung khusus dari kebun di Cimahi.
Jagungnya dikirim dalam keadaan utuh dan terbungkus klobot agar kesegarannya tetap terjaga.
Selain jagung bakar, di sini masih ada camilan lain dari jagung yang pantas dicoba, yakni corn pie.
Makanan ini tak lain adalah lumpia goreng isi jagung. Lembaran kulit lumpia yang tipis diisi dengan jagung, keju parut, dan saus.
Selanjutnya, kulit lumpia ini dilipat berbentuk amplop. Pada gigitan pertama, kulit lumpia goreng terasa garing renyah, sementara bagian dalamnya terasa istimewa, paduan rasa manis jagung dan gurih lembut keju.
Pada hari-hari biasa, warung yang buka mulai pukul lima sore hingga pukul satu dinihari ini sanggup menjual sekitar 100 buah jagung.
Pada akhir pekan, jagung bakarnya bisa laku hingga di atas 150 buah.
Buat para pecinta jagung bakar, warung ini pantang untuk dilewatkan. Ayuuuk ah! (ST/RNY)
Jagung Bakar 4 Rasa:
Jln. Ir. H. Juanda (Dago), seberang KFC – Superindo d/h Gelael, Dago. Buka: pukul 17.00 – 01.00 (dinihari).