“Masih banyak anak-anak perempuan yang tidak beruntung, yang tidak memiliki siapapun,” cerita Dr. Sarojini Agarwal kepada Deccan Chronicle.
Dr. Sarojini menggunakan semua uang yang didapatnya dari royalti koleksi cerita pendek, puisi, dan novel yang ditulisnya selama bekerja.
Ia mengubah rumahnya yang memiliki 3 kamar tidur menjadi sebuah tempat menerima anak-anak yang ditelantarkan, dan Manisha Mandir pun dibuka untuk umum pada 1985.
Anak perempuan yang pertama diterima Sarojini dan suaminya, VC Agarwal, adalah seorang anak bisu dan tuli yang ibunya meninggal saat melahirkannya.
(Baca juga: Benarkah Donald Trump adalah Anak Yatim dari Pakistan?)
Setelah itu datang lagi dua anak perempuan kecil yang ibunya juga meninggal akibat kecelakaan.
Sejak itu mereka menerima anak-anak perempuan yang tidak diinginkan.
Ada juga anak yang diambil sendiri oleh suaminya dari jalanan atau anak yang diselamatkan dari rumah bordil.
Pada satu titik, Sarojini dan suaminya memasang sebuah keranjang bayi di depan pintu gerbang rumah mereka.
Dengan demikian, para orangtua dapat meletakkan bayi mereka di sana daripada meninggalkannya di jalanan.
“Bahkan kami pernah mendapati bayi perempuan yang baru berusia 2 hari. Itu membuatku berpikir bahwa Anda tidak perlu melahirkan untuk menjadi seorang ibu bagi seorang anak,” kata Sarojini.
Menurutnya, ketika ia menggendong bayi itu di tangannya, hasratnya untuk memiliki seorang putri pun terpuaskan. Begitu ceritanya pada situs berita The Better India.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR