“Saya menghampirinya dan menariknya ke atas, saya pikir ada anak-anak di bawahnya,” kata Munoz.
Namun, yang ia temukan adalah tiga perempuan tua yang tengah berdempetan untuk bertahan dari udara dingin.
Munoz mengenali mereka sebagai sesama pekerja seks. Apa yang ia temukan membuat terenyuh.
Ia lalu menolong tiga perempuan tua itu, membelikannya kopi, dan mencarikan kamar di sebuah hotel murah.
(Baca juga: Setelah Dua Tahun Pencarian, Bryan Thouvenel Akhirnya Menemukan Anak Gadisnya di Sebuah Penampungan Tunawisma)
Dan itu membuatnya tersadar bahwa seiring bertambahnya usia, pesona para perempuan itu pun memudar. Banyak dari mereka yang akhirnya jatuh miskin.
Keluarga mereka tidak menerimanya, sehingga mereka tidak punya tempat untuk pulang.
Selama 13 tahun berikutnya, Munoz melobi pemerintah kota untuk menyediakan penampungan bagi para pekerja seks lanjut usia dan para tunawisma.
Dengan dukungan dari beberapa artis terkenal, tetangga dari Merced, dan rekannya sesama pekerja seks, ia akhirnya berhasil.
Pemerintah kota memberi sebuah gedung tua dan besar dari abad ke-18 yang letaknya hanya beberapa blok dari Plaza Loreto.
“Ini adalah pengalaman yang luar biasa,” kata Munoz.
Tempat penampungan itu lebih dikenal dengan Casa Xochiquetzal. Nama itu diambil dari nama dewi Aztec, yang merupakan dewi kecantikan dan lambang kekuatan seksual.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR