Intisari-Online.com – Adakah yang pernah merasa bahwa udara di perkotaan jauh lebih panas daripada di pedesaan?
Jika ya, Anda tidak sendirian. Sebab semua orang di dunia merasakannya.
(Baca juga:Suhunya Lebih Dingin 3 Kali Lipat dari Antartika, Inilah Tempat Paling Dingin di Alam Semesta)
Dikutip dari kompas.com yang melansir Climate Central, saat ini, sekitar 54% populasi di seluruh dunia tinggal di perkotaan.
Bahkan diperkirakan tumbuh sebesar 2,5 miliar orang pada 2050.
Kombinasi pertumbuhan penduduk yang pesat dan pemanasan global bisa menyebabkan peningkatan suhu perkotaan hingga mencapai titik yang membahayakan kesehatan dan pereknomian penduduknya.
Oleh karena itu, Climate Central mencoba menggambarkan seberapa panas kota-kota di dunia pada tahun 2100. Dengan asumsi, tidak ada upaya yang signifikan untuk mengendalikan emisi karbon.
Hasilnya, kota Ottawa, Kanada, yang saat ini relatif sejuk bisa memiliki iklim tropis seperti kota Belize, Belize saat ini.
Atau kota Kabul, Afghanistan yang dikeliling oleh pegunungan yang sejuk bisa sama dengan Kolombo, kota pesisir di Sri Lanka yang cukup panas.
Sementara kota Kairo, Mesir yang sudah terkenal karena panasnya akan benar-benar terasa panas seperti Abu Dhabu.
Rata-rata suhu daratan diproyeksikan meningkat 4,8 derajat Celcius.
Dan kota Sofia, Bulgaria diprediksi mengalami perubahan suhu terbesar dengan kenaikan mencapai 8,4 derajat Celcius pada 2100.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Ada empat kota besar di Indonesia yang akan mengalami kenaikan suhu. Mereka adalah Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
(Baca juga:Harap Diperhatikan Bagi yang Sedang Mengandung, Cuaca Panas Meningkatkan Risiko Diabetes pada Ibu Hamil)
Suhu kota Medan saat ini adalah 31,8 derajat Celcius. Pada 2100 akan mengalami kenaikan menjadi 35,2 derajat Celcius.
Sementara Jakarta dan Bandung saat ini suhunya mencapai 29,9 derajat Celcius. Pada 2100 akan setara 32,5 derajat Celcius.
Terakhir, suhu kota Surabaya akan meningkat dari 28,6 derajat Celcius menjadi 32 derajat Celcius.