Jam buka seperti hari kerja biasa. Tapi pada hari Senin museum tutup.
Walaupun statusnya sebagai museum, bagunanannya tidak kelihatan "angker". Kesannya malah seperti vila atau tempat peristirahatan.
Tamannya luas dengan latar belakang pemandangan berupa gunung. Di tempat inilah pada 1946 - 1947 berlangsung perundingan antara pemerintah Belanda dan Indonesia di bawah pengawasan Inggris dari Komisi Tiga Negara.
Perundingan itu menghasilkan Perjanjian Linggarjati.
Di dalam museum ditampilkan diorama jalannya perundingan antara Belanda dengan Indonesia yang dilengkapi foto-foto. Meja kursi dan ruang tidur para delegasi ditata seperti saat perundingan dulu.
"Kenapa berundingnya jauh-jauh di Linggarjati sih?" gumam Andi. "Kemungkinan di tahun 1940-an hawanya lebih dingin, pemandangan juga indah, cocok sekali buat berunding supaya kepala tetap dingin," jelas Siska enteng.
Sekitar 500 m dari Museum Linggarjati terdapat Taman Wisata Linggajati Indah.Taman seluas I I ha ini dilengkapi berbagai sarana rekreasi, antara lain kolam renang Balong Kagungan, situ alias danau, sumber mata air, dan kolam pemancingan.
Untuk bisa berekreasi ke taman ini pengunjung ditarik ongkos Rp3.000,- per orang. Sama seperti Museum Linggarjati, pada hari Senin, tempat wisata ini tidak buka.
Selain museum dan taman wisata. di Linggarjati juga terdapat hutan wisata dan bumi perkemahan.
Kalau ingin menginap, kita tak perlu khawatir. Di Linggarjati tersedia banyak penginapan berupa cottage dan vila. Rumah makan pun gampang ditemukan. (Bimo)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2007)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR