Untuk menjalin persekutuan dengan pihak Pajajaran, gubernur Portugis di Malaka, Jorge d'Albuquerque mengirimkan utusan ke sana.
Bertemu kenalan lama
Tanggal 21 Agustus 1522, Pajajaran dan Portugis membuat perjanjian. Portugis diizinkan membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa.
Tugas itu diserahkan kepada Francisco de Sa, yang pada 1526 mendapat tugas untuk terlebih dulu menggempur Bintan. Setelah tugas itu selesai, Francisco de Sa melanjutkan pelayarannya ke selatan.
Sementara itu Sunda Kelapa sudah direbut oleh Fatahillah dari tangan Pajajaran. Pada waktu itu Fatahillah telah selesai mengkonsolidasi kekuasaannya di Banten.
la sedang bergerak kemhali menuju ke timur, di mana kelak ia akan membentuk pula Cirebon. Fatahillah sesungguhnya "kenalan lama" orang Portugis.
Ia berasal dari Pasai dan terpaksa melarikan diri dari sana ketika kota itu direbut orang Portugis. Ia mengembara, pertama kali ke Mekah dan kemudian ke Demak.
Di Demak ia berhasil mendapat kepercayaan yang besar dari sultan, sehingga dinikahkan dengan saudara perempuan sultan. Tidak lama kemudian ia dipercaya memimpin suatu tentara ekspedisi untuk mengislamkan Jawa Barat.
Di sanalah ia bertemu dengan musuh lamanya, orang Portugis.
Francisco de Sa mendarat di Teluk Jakarta sambil menduga ia akan disambut dengan meriah oleh pejabat-pejabat Pajajaran yang bertugas di Sunda Kelapa.
Ternyata ia disambut dengan senjata oleh Fatahillah.
Orang Portugis berhasil dipukul mundur sehingga melarikan diri kembali ke Malaka.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR