Advertorial

Usianya Sudah 106 Tahun Namun Pikirannya Tetap Tajam, Dokter ini Ungkapkan Kuncinya

Mentari DP
,
Masrurroh Ummu Kulsum

Tim Redaksi

Pada tahun 1930, Dr. A. William Franklandmulai masuk sekolah kedokteran dan dia ditugaskan di Singapura selama Perang Dunia II.
Pada tahun 1930, Dr. A. William Franklandmulai masuk sekolah kedokteran dan dia ditugaskan di Singapura selama Perang Dunia II.

Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya Dr. A. William Frankland.

Seperti namanya, Dr. Frankland adalah seorang dokter.

Namun tahukah Anda berapa usia Dr. Frankland?

Seratus enam tahun. Ya, 106 tahun di tahun 2018 ini.

Baca Juga : Tinggalkan Kopi dan Teh! Ini yang Terjadi pada Tubuh Anda Jika Hanya Minum Air Putih Selama Sebulan

Seperti ini kisah Dr. Frankland seperti dikutip dari CNN pada Jumat (5/10/2018).

Dr. Frankland dilahirkan kembar pada tahun 1912. Nama saudara kembarnya adalah Jack Frankland.

Pada tahun 1930, Dr. Frankland mulai masuk sekolah kedokteran dan dia ditugaskan di Singapura selama Perang Dunia II.

Selama tiga tahun, Dr. Frankland banyak belajar. Apalagi dia belajar bersama Alexander Fleming, pria yang menemukan penicillin (antibotik).

Setelah selesai tugasnya di Singapura, Dr. Frankland kembali ke Inggris dan membuat sesuatu yang hebat.

Di mana Dr. Frankland mengembangkan sistem hitungan serbuk sari. Tujuannya untuk membantu orang memahami apa yang memicu reaksi alergi mereka.

Karena kerja kerasnya dalam hal alergi, Dr. Frankland dijuluki ahli alergi.

Bahkan untuk menghormatinya, Klinik Alergi di Rumah Sakit St. Mary di London dinamanya sesuai namanya pada tahun 1950-an.

Dan hingga ini, Dr. Frankland masih tetap menjadi seorang ahli alergi.

"Sering kali, orang berkata, 'Bagaimana Anda bisa hidup begitu lama?',” cerita Dr. Frankland.

“Lalu saya menjawab, 'Itu hanya keberuntungan, tidak ada yang lain."

Baca Juga : 6 Kebiasaan Makan Orang Jepang yang Membuat Mereka Awet Muda dan Tetap Langsing, Bisa Ditiru!

Dr. Frankland sudah berusia 106 tahun. Namun ia masih melakulan konsultasi dengan pasien dan menyumbangkan artikel untuk publikasi jurnal kedokteran.

Terkadang, dia membantu penelitian medis.

Karena kisah hidupnya sangat menarik, Paul Watkins, tertarik menulis kisah hidup Dr. Frankland dengan judul “From Hell Island to Hay Fever”.

“Dr. Frankland adalah salah satu orang di dunia yang memiliki pengalaman unik,” kata Watkins.

“Lebih dari itu, dia bisa melihat begitu banyak perubahan, begitu banyak tantangan, dan menyelesaikannya dengan pengalaman yang pernah ia terima.”

Menurut Watkins, bahkan ketajaman pikiran Dr. Frankland tidak pernah menua.

Lalu apa yang menyebabkan pikiran Dr. Frankland tetap tajam di usia senjanya?

Dr. Frankland mengakui bahwa dari segala hal penting yang telah ia alami selama bertahun-tahun, ia memilih menghilangkan kenangan negatif dan ketakutan yang dia alami.

Lalu hanya fokus pada kebahagiaan.

Menurutnya, kenangan dari hidupnya tetap hidup. Hanya saja dia mau fokus ke bagian hal yang membahagiakan.

Contoh, dia masih ingat bagaimana perayaan hari ulang tahun ketiganya. Seperti dia terlalu banyak makan kue dan membuatnya sangat sakit.

Baca Juga : Satu per Satu Bagian Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh Ditemukan, Ada Roda Hingga Turbin Pesawat

Seorang pelopor alergi

Pada tahun 1953, di Rumah Sakit St. Mary di London, Dr. Frankland mempopulerkan jumlah serbuk sari untuk melihat pemicu alergi.

Sekarang, cara tersebut digunakan di seluruh dunia untuk membantu dokter dan pasien memahami pemicu alergi.

Menariknya, pada awalnya cara ini dia lakukan pada dirinya sendiri. Ya, dia melakukan tes pada dirinya sendiri untuk membuat penemuannya.

Akibatnya, Dr. Frankland jadi sangat alergi pada serangga.

“Hingga sekarang saya alergi pada serangga dan membuat saya tidak pernah ikut eksperimen semacam itu.”

Hanya saja, Dr. Frankland tetap bertekad untuk mengetahui cara seseorang alergi terhadap nyamuk, kutu, atau serangga lain.

Institusinya fokus pada demam, dan penelitiannya segera menghubungkan gejala demam hay dengan

Menjaga pikiran tetap kuat

Kita semua tahu, semakin bertambahnya usia, maka beberapa perkembangan tubuh kita semakin melambat.

Contih, kita semakin mudah capek atau semakin mudah lupa.

Nah, melihat hal tersebut, Dr. Frankland mencoba memberikan saran untuk menjaga kemampuan berpikir kita.

"Ketika kamu menjadi tua, ada beberapa hal yang tidak bisa kamu lakukan," kata Dr. Frankland dari kursinya.

"Saya terlalu tua untuk berlari dan berjalan. Tapi saya tidak mau otak saya seperti itu.”

“Oleh karenanya, saya membaca banyak jurnal ilmiah dan buku-buku yang datang kepada saya setiap bulan, dan beberapa British Medical Journal selama seminggu sekali.”

Hebat bukan Dr. Frankland?

Mau mencoba sarannya?

Baca Juga : Sebelum Meninggal, Pretty Asmara Punya Keinginan Sederhana, Makan Ikan Bakar dan Dibelikan Pampers

Artikel Terkait