Advertorial

Tolak Menyerah Meski Kakinya Patah, Pelari ini Merangkak untuk Selesaikan Perlombaan

Moh. Habib Asyhad
Masrurroh Ummu Kulsum
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – Semangat juangnya begitu tinggi, pelari wanita asal Jepang ini seperti tak lagi merasakan sakit di kakinya yang patah.

Dalam sebuah perlombaan maraton estafet seperti dikutip dari Telegraph (24/10/2018), Rei Lida, seorang mahasiswa (19) bertekad menyelesaikan tugasnya.

Ia bagian dari tim “ekiden” perusahaan Iwatani Sangyo, mengitu lomba maraton estafet di Prefektur Fukuoka pada Minggu, (21/10/2018).

Lida tersandung saat berlari dan kakinya patah.

Baca Juga : Kisah Mantan Budak Seks ISIS yang Melarikan Diri dan Menikah dengan Pria yang Membantu Pelariannya

Ia masih menyisakan sekitar 200 meter lagi untuk dapat memberikan tongkat estafet pada rekannya.

Alih-alih menyerah, Lida justru merangkak untuk sampai pada rekannya.

Rekaman yang ditayangkan di televisi Jepang menunjukkan Lida didampingi oleh marshal ketika ia merangkak di sepanjang jalur dan menyisakan ceceran darah di jalan.

Kegigihan Lida pun menuai pujian dari para penonton.

Baca Juga : Peserta Electric Jakarta Marathon Meninggal: Mengapa Dokter Bolehkan Joging, Tapi Melarang Lari?

"Dia memiliki rasa tanggung jawab yang kuat", kata seorang penonton di acara tersebut mengatakan kepada surat kabar Asahi. "Saya mengaguminya dan ingin menghargai dia."

Menurut runnersworld.co.uk, beberapa sukarelawan sebelumnya telah berulangkali mendekati Lida untuk melihat kondisinya dan menanyakan apakah ia akan menyerah.Namun Lida menolak berhenti.

Lida malah terus bertanya kepada mereka, "Berapa meter yang tersisa untuk sampai di tujuan saya?"

Lida akhirnya sampai di titik pergantian pelari, lututnya masih berdarah.

Baca Juga : Fakta Baru Tewasanya Satu Keluarga di Palembang, FX Ong Terlilit Utang Miliaran

Kepala juri mengatakan kepada berita lokal seperti dikutip dari Nextshark, ia merasa Lida masih bisa menyelesaikannya.

"Saya berjuang untuk memutuskan apakah saya harus menghentikannya, tetapi saya merasa dia bisa melakukannya karena dia hampir mencapai tujuannya," katanya.

Segera setelah mencapai titik pergantian pelari, Lida dilarikan ke rumah sakit.

Tulang kakinya diketahui patah dan harus istirahat empat bulan untuk penyembuhan.

Ia juga meminta maaf kepada manajer tim atas penampilannya.

Baca Juga : Lion Air JT 610, Pesawat Pertama Sekaligus Terakhir yang Dinaiki Arif Yustian

Artikel Terkait