Intisari-Online.com – Baru saja terjadi kecelakaan pesawat Lion Air JT 160 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Berikut ini hasil wawancara Reni Rohmawati dengan Rusdi Kirana, pendiri Lion Grup, yang dimuat di Majalah ANGKASA edisi September 2016, dalam tulisan Rusdi Kirana; Kita Harus Menghargai.
Pendiri Lion Grup Rusdi Kirana menanggapi berbagai kejadian yang menjadi berita hangat dalam beberapa bulan terakhir ini.
Lion Air tak pernah sepi dari pembicaraan publik. Setiap tahun ada saja peristiwa yang menjadikan maskapai penerbangan no frill ini harus “mengelus dada”.
Tahun 2016, Lion Air diterpa peristiwa “pemogokan” beberapa pilotnya, sehingga menyebabkan delayed puluhan bahkan seratusan penerbangannya. Dampaknya, manajemen Lion Group memecat 19 pilotnya, yang dinilai tidak disiplin.
Menanggapi hal tersebut, Rusdi Kirana, pendiri Lion Group, menjawab pertanyaan para wartawan, usai meluncurkan Lion Parcel di Jakarta pada 9 Agustus lalu.
Kenapa Lion Air selalu delayed?
Satu hari kita terbang seribu kali. Kalau delayed persentasenya tidak besar, tapi kalau satuannya besar.
Dari kemarin ada delayed lima flight dari seribu penerbangan yang mengangkut 30.000 penumpang.
Kita dalam satu tahun itu bisa mengangkut 40 juta penumpang. Dibilang suka delayed, secara satuan kita memang banyak.
Baca Juga : Jenazah dan Potongan Tubuh Penumpang Pesawat Lion Air JT610 Sudah Mulai Ditemukan
Apa yang diupayakan Lion Group?
Source | : | Angkasa |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR