Advertorial
Intisari-Online.com -Spekulasi soal pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi kembali dihembuskan oleh media Turki.
Menurut Harian Yeni Safak, ada spekulasi bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sempat menelepon Khashoggi sebelum ia dibunuh.
Dikutip news.com.au, Senin (22/10), para pelaku yang dilaporkan berjumlah 15 orang menangkap Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Di sebuah ruangan, MBS menghubungi Khashoggi dan membujuknya agar bersedia kembali ke Riyadh.
Jurnalis 60 tahun itu menolak tawarannya.
Baca Juga : Pangeran Mohammed, Pewaris Takhta yang Diduga Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ini Jumlah Kekayaannya
Sebab, dia takut jika dia kembali ke ibu kota Saudi, dia bakal ditahan atau lebih buruk lagi, dibunuh.
Mendapat penolakan, MBS langsung menutup teleponnya.
"Tim segera melakukan tugasnya begitu Pangeran MBS menutup telepon," demikian ulasan Yeni Safak.
Kontributor The Washington Post itu dibawa ke sebuah ruangan.
Di sana, dia sempat menjalani penyiksaan sebelum mendapat suntikan penenang, dan tubuhnya dimutilasi dalam proses yang memakan waktu 7 menit.
Penyelidik Turki kini memburu dua kendaraan konsulat Saudi yang dilaporkan telah menyebar ke luar pusat kota Istanbul.
Satu kendaraan dilaporkan menuju Hutan Belgrad, sementara satu lagi menuju kota Yalova yang berjarak 1 jam dari Istanbul.
Sebelumnya, Khashoggi dilaporkan menghilang ketika mendatangi gedung konsulat untuk mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Baca Juga : Ternyata Anggota Pasukan Khusus Arab Saudi Ada Yang Wanita, Lho!
Awalnya Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung.
Namun, pendapat berbeda disuarakan sumber penyelidik Turki.
Mereka menyatakan bahwa Khashoggi dibunuh dalam gedung, dan mengklaim telah mengamankan bukti rekaman pembunuhan kontributor The Washington Post.
Media Turki memberitakan rekaman di mana Khashoggi dibunuh 15 orang, dan mayatnya dimutilasi serta dimasukkan ke dalam 15 kantong plastik.
Setelah itu spekulasi berkembang di mana muncul teori potongan jenazah jurnalis 60 tahun tersebut dihancurkan menggunakan cairan asam yang bereaksi sangat kuat.
Puncaknya pekan lalu, Pemerintah Saudi menyatakan Khashoggi tewas dalam sebuah pertikaian.
Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir menyampaikan permintaan maaf kepada keluarganya.
"Ini merupakan operasi kejahatan. Jelas ada kesalahan besar yang dibuat. Ini tidak dapat diterima di pemerintahan mana pun," ujar Jubeir.
Baca Juga : Rekaman Terbaru Ungkap Terakhir Kali Jamal Khashoggi Terlihat Memasuki Konsulat Arab Saudi
Khashoggi, yang notabene mantan penasihat pemerintah, melarikan diri dari Saudi dan tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak September 2017.
Dalam ulasannya di The Post, jurnalis berumur 60 tahun itu acap mengkritik kebijakan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman maupun keterlibatan Saudi di Yaman. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jamal Khashoggi Ditelepon Putra Mahkota Saudi Sebelum Dibunuh".