Advertorial
Intisari-Online.com -Sebagian besar pelaku bunuh diri melakukan tindakan itu karena merasa tidak tahan dengan bebab hidup yang mereka alami.
Begitu pula dengan yang dialami oleh seorang ibu muda berinisial RS.
Perempuan asal Riau berusia 25 tahun itu nekat bunuh diri dengan cara gantung diri di rumahnya Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu.
RS sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi maut lebih dulu menjemputnya.
“Pada saat ditemukan, korban masih bernafas dan memegang selembar surat. Korban selanjutnya dilarikan ke klinik, namun meninggal dunia," ujar Iptu Riza Effyandi selaku Kapolsek Bonai Darussalam kepada Kompas.com, Sabtu (20/10).
RS diketahui menggantung di rumahnya pada Jumat (19/10) oleh anak seorang saksi bernama Rosmawati (30).
Anak Rosma menemukan tubuh RS menggantung ketika dirinya ingin belanja di rumah RS yang memiliki usaha warung.
“Anak dari saksi pertama hendak belanja ke rumah korban. Namun pada saat dipanggil tidak ada yang menjawab. Kemudian anak saksi melihat korban tergantung dalam kamarnya," kata Riza.
Dugaan bahwa RS meninggal karena bunuh diri semakin kuat setelah ditemukan surat wasiatnya sebelum bunuh diri.
Surat tersebut ditujukan untuk suaminya yang bernama Yustinus Fera (37).
"Saya minta maaf tidak bisa jadi istri yang baik buat abang, saya titip anak kita.
Kelak dia dapat jadi kebanggaan abang, dan maaf saya pergi selamanya, saya tidak sanggup lagi.
Semoga abang bahagia. Jaga E (anak mereka).”
Begitu bunyi surat tersebut.
Baca Juga : Kenali Ciri-ciri Depresi Berikut Ini, Fatal Akibatnya Jika Diabaikan
Apa yang dialami RS menambah daftar panjang kasus bunuh diri.
Sebenarnya, bunuh diri bisa dicegah apabila orang-orang sekitar bisa lebih waspada terhadap ciri orang yang berpotensi bunuh diri.
Apa saja ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri? Berikut ulasannya dikutip WebMD:
- Selalu berbicara atau berpikir tentang kematian.
- Depresi klinis (kesedihan mendalam, kehilangan minat, sulit tidur dan makan) yang semakin lama semakin memburuk.
- Memiliki “harapan untuk mati”, sering nekat dan melakukan hal-hal yang berisiko menyebabkan kematian, seperti ngebut di jalan atau menerobos lampu merah.
- Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat ia sukai.
- Sering mengatakan bahwa hidupnya hancur, tidak ada harapan, merasa tidak bisa membantu apapun, dan tidak berguna.
Baca Juga : Selain Gantung Diri di Tiang Lampu Tol, Inilah 5 Peristiwa Bunuh yang Paling Aneh dan Mengerikan di Dunia
- Mudah menyerah, keinginannya cenderung berubah-ubah.
- Sering mengatakan kalimat seperti “Akan lebih baik kalau aku tidak ada,” atau “Aku ingin mati saja”.
- Tiba-tiba, secara tidak terduga berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan bahagia.
- Membicarakan tentang bunuh diri atau membunuh seseorang.
- Bertemu atau menghubungi teman dan keluarga untuk mengatakan selamat tinggal. Bisa lewat percakapan langung atau lewat surat.
- Menyelesaikan permasalahan yang ada atau mengubah wasiat
Orang-orang yang gerak-geriknya memperlihatkan tanda-tanda peringatan di atas sebaiknya diperhatikan.
Lebih-lebih bagi mereka yang pernah melakukan tindakan percobaa bunuh diri sebelumnya.
Artikel ini sebelumnya tayang di Nakita.grid.id dengan judul "Ibu Muda Asal Riau Bunuh Diri, Pesan Kematiannya Menyentuh Hati"