Advertorial

Pembunuhan Jamal Khasoggi: Putin Menuduh AS Bertanggung Jawab atas Kasus Ini

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Di belakang pembunuhan Jamal Khasoggi diduga ada pihak Amerika Serikat yang turut bermain. Begitu pun kata Vladimir Putin.
Di belakang pembunuhan Jamal Khasoggi diduga ada pihak Amerika Serikat yang turut bermain. Begitu pun kata Vladimir Putin.

Intisari-Online.com- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (18/10/2018), nampaknya menganggap AS menjadi dalang pembunuhan Jamal Khasoggi, wartawan Washington Post dan kritikus Saudi.

"Sejauh yang saya tahu, jurnalis yang menghilang tinggal di AS," kata Putin sebagaimana dilansir pada News24.com.

Dalam pengertian ini, tentu saja, AS memegang tanggung jawab tertentu atas apa yang terjadi Jamal Khashoggi.

Vladimir Putin juga mengatakan bahwa pemerintahannya "tidak dapat memulai hubungan yang memburuk" dengan Arab Saudi karena "tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Baca Juga : Mohammed bin Salman Batal jadi Pewaris Takhta Kerajaan Arab Saudi Jika Terbukti Terlibat Pembunuhan Jamal Khashoggi?

Para pejabat Turki mengatakan pekan ini bahwa Khashoggi dibunuh oleh regu pembunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Namun, Riyadh menyangkal tuduhan tersebut.

Komentar presiden Rusia itu muncul ketika para menteri senior Barat menarik diri dari konferensi investasi besar di Arab Saudi.

Lebih lanjut, Putin juga mengungkapkan keprihatinan mendalam atas lenyapnya Khashoggi.

Baca Juga : Kekayaan Keluarga Kerajaan Arab Saudi 16 Kali Lipatnya Kekayaan Keluarga Kerajaan Inggris, Benarkah?

Para menteri bergabung dengan banyak petinggi perusahaan yang sekarang menghindari Inisiatif Investasi Masa Depan minggu depan di Riyadh.

Khashoggi, seorang kritikus dari kerajaan ultra-konservatif, terakhir terlihat memasuki konsulat negaranya di Istanbul pada 2 Oktober.

Ia adalah kolumnis Washington Post yang menurut media Turki, Khashoggi disiksa terlebih dahulu sebelum kemudian dipenggal.

Selain itu, media Turki Yeni Safak memberitakan, terjadi percakapan antara Otaibi dan Khashoggi sebelum si jurnalis berhadapan dengan 15 orang terduga pelaku.

Baca Juga : Diam-diam Perempuan Ini Sumbangkan Ginjal untuk Menyelamatkan Ayahnya

Dari rekaman pembunuhan yang didapat, dilaporkan kontributor media Amerika Serikat (AS)The Washington Postitu diseret di sebuah ruangan.

Di sana, Khashoggi disiksa sehingga teriakannya didengar staf konsulat.

Khashoggi diketahuimengritisi posisi Arab Saudidalam perang Yaman dan kebijakan negaranya itu terhadap musuh bebuyutannya, Iran.

Dalam sebuah wawancara televisi bulan lalu, ia menyebut kebijakan luar negeri Arab Saudiyang “berpikiran sempit”.

Baca Juga : Ngotot Tak Mau Ditulis Biografinya, Bung Karno Akhirnya Luluh Setelah Bertemu Wartawati Berparas Cantik dan Penuh Pesona

Terkait ruduhan Putin, perlu diingat bahwa seperti yang dilansir dari Independent, Khashoggi juga telah mengkritik kebijakan Trump.

Berbicara di Institut Washington, Khashoggi menggambarkan sikap Trump di Timur Tengah sebagai "kontradiktif."

Khashoggi mengatakan bahwa sementara Trump telah vokal anti-Iran, ia telah mengisyaratkan ia akan mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil Suriah , sebuah langkah yang pada akhirnya akan memperkuat Iran.

Baca Juga : Ketika Washington Menjadi Gelanggang Adu Lihai Agen FBI vs KGB

Artikel Terkait