Desain bangunannya dirancang oleh arsitek Zeylmans, sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh R. Ng. Tjondrodiprodjo, dan selesai pada 1933.
Bangunan stadion sendiri dirancang dengan bentuk oval. Dinding stadion terbuat dari batu. Pada bagian bawah lapangan dibangun pipa-pipa air dengan diameter 10 sentimeter.
Konstruksi ini memungkinkan air hujan langsung terserap dan lansung dialirkan ke Kali Larangan di sebelah utara stadion.
Pada bagian atasnya diberi lapisan ijuk, batu koral, dan pasir untuk menutupi keberadaan pipa.
Baru setelah itu diberi lapisan rumput agar bisa digunakan sebagai lapangan sepak bola.
Baca Juga : Allianz Indonesia Dukung Asian Para Games 2018:
Seperti dikutip dari Harian Kompas, 9 September 1983, stadion ini juga dilengkapi dengan 24 buah lampu sorot berkekuatan 1.000 watt.
Karenanya, tempat ini merupakan stadion pertama yang dapat dipakai pada malam hari.
Presiden Soeharto, Minggu (31 Agustus 1986) pagi, di Sriwedari, Solo, membuka resmi Pekan Olahraga penyandang cacat se-Asia Timur dan Pasifik (Fespic Games).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR